Luka di perut korban bukan merupakan luka tusukan melainkan sayatan. Luka sepanjang 21 cm tersebut mengakibatkan korban kehilangan banyak darah hingga ususnya keluar.
"Dugaan awal adalah bunuh diri namun masih kami lakukan penyelidikan," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Radiant saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (10/4/2019).
Radiant menambahkan korban pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak dua kali, yakni melukai bagian tangan dan leher. Kuat dugaan korban memang berniat bunuh diri.
"Setelah dilakukan proses autopsi didapatkan hasil luka di bagian perut merupakan luka sayatan bukan luka tusukan," terang dia.
Sebelumnya, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit digemparkan dengan tewasnya Sulami. Sesaat sebelum meninggal, Sulami sempat berteriak meminta tolong warga. Saat warga mendekat mereka kaget, Sulami sudah bersimbah darah dan terluka parah pada bagian perut dengan usus terburai tepat di teras rumahnya.
Warga pun akhirnya melapor ke polisi terkait kejadian ini pada Senin (8/4) malam lalu. Polisi lantas mengamankan barang bukti di TKP serta meminta keterangan para saksi. Dugaan kuat korban melakukan bunuh diri. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini