"Nanti sore kita akan lakukan pertemuan dengan Arema FC, dan nanti malam akan bertemu dengan Bonek. Kita akan bahas kesepakatan terkait final ini," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (8/4/2019).
Luki memastikan Aremania tidak akan datang ke Surabaya pada leg pertama. Begitu juga Bonek Mania juga tak akan berangkat ke Malang saat leg kedua nanti.
"Kesepakatan berlaku. Pada saat main di Surabaya suporter Arema tidak datang. Begitu juga sebaliknya," imbuh Luki.
Sementara itu, Koordinator lapangan Aremania Ahmad Gozali mengimbau Aremania untuk tidak hadir pada final pertama di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4) sesuai perjanjian yang telah disepakati Aremania dan Bonek di Polda Jatim tahun 2006.
"Teman-teman Aremania tidak usah datang ke Surabaya. Saya juga minta Bonek untuk tidak ke Malang. Yang telah kita tandatangani pada 2006 untuk diterapkan," kata dia.
Pihaknya juga akan berkomitmen menjaga kondusifitas saat pertandingan final leg kedua Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Jumat (12/4) nanti.
Gozali mengatakan telah sepakat menjaga kondusifitas agar sepakbola menjadi hiburan bagi masyarakat.
"Tentunya adalah bagaimana kami menciptakan keamanan, dimulai dari kami sendiri Aremania. Kami sudah menggandeng semua komponen yang terkait didalam keterlibatan pertandingan yang rencananya akan dihadiri RI 1," kata Gozali usai bertemu dengan Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan.
Gozali berjanji saat pertandingan nanti Aremania akan lebih meonjolkan kreatifitas untuk menunjukkan jika mereka suporter yang cinta damai. Gozali juga ingin Aremania menjadi pelopor kemajuan suporter di Indonesia.
"Kami mulai menuju taraf pendewasaan meskipun banyak tudingan-tudingan yang dilakukan ke Aremania itu sangat minor tapi kami adalah pelopor suporter," imbuhnya.
Sementara untuk jaminan tidak adanya kerusuhan saat pertandingan, Gozali akan berusaha semaksimal mungkin dengan menyosialisasikannya kepada Aremania. Menurutnya, kalah dan menang dalam pertandingan adalah suatu yang biasa.
"Intinya kita bisa menjaga kotanya masing-masing. Dalam hal ini mungkin teman Arema sudah terpatri jiwanya no anarkis no ribut. Yang terpenting adalah kebersamaan untuk menciptakan sesuatu keamanan yang kondusifitas," ucapnya. (hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini