"Estimasi kerugian kami Rp 18 Miliar," kata Badrus Sholeh, perwakilan perusahaan, kepada detikcom, Senin (8/4/2019).
Badrus mengungkapkan setelah kebakaran padam, pihaknya langsung melakukan penghitungan estimasi kerugian. Selain pihak perusahaan, penghitungan juga dilakukan bersama aparat kepolisian.
"Kerugian dihitung dari barang produk jadi yang terbakar dan bangunan fisik gudang. Memang mahal ya karena kami bergerak untuk ekspor," terangnya.
Badrus menjelaskan bangunan pabrik tersebut seluas 9.000 meter persegi. Bagian yang terbakar habis seluas 2.000 meter persegi.
"Produk jadi yang terbakar mencapai 1/4 dari jumlah keseluruhan," terang Badrus.
Sementara penyebab kebakaran hingga pukul 15.00 WIB belum diketahui.
"Penyebabnya kami sendiri belum tahu. Itu biar labfor yang menjawab," pungkas Badrus. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini