Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan sudah menjadi kebiasaannya turun ke tengah-tengah masyarakat ketika terjadi sesuatu hal termasuk bencana. Ia ingin mengetahui kondisi dan aspirasi dari warga.
Menurutnya kerap mendapat curhat dari warga ketika bertemu secara langsung. Ia juga bisa secara leluasa menyampaikan solusi yang akan dilakukan pemerintah atas persoalan di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya adanya warga yang mengeluh dengan nada tinggi mengenai persoalan banjir di Dayeuhkolot dimakluminya. Sebagai pemimpin harus mendengarkan dan memberikan solusi atas keluhan tersebut.
"Mau nyalahin siapa? Adanya gubernur mungkin jadi gubernur yang disemprot. Bagi saya gak ada masalah, kenapa saya jadi gubernur karena saya ingin membereskan masalah itu," ungkap dia.
Menurutnya saat ini pihaknya bersama pemerintah pusat terus bekerja menuntaskan persoalan banjir. Ia memahami ekspektasi tinggi dari warga, namun urusan membangun infrastruktur pengendali banjir tak mudah.
"Apakah diapresiasi atau tidak itu mah urusan lain. Tapi bahwa kami bekerja, kalau selesainya diwaktu yang yak tepat harap maklum dimengerti karena membangun gak semudah itu," tutur dia.
Dia mengaku urusan banjir terjadi karena masih minimnya kolam retensi dan belum tuntasnya proyek Curug Jompong. Tahun ini rencananya akan ada tujuh danau kecil sedang direkayasa dan terowongan Curug Jompong selain mempersiapkan penanganan jangka pendek.
"Jangka pendeknya gimana, kita menyiapkan pompa, pengungsian.Termasuk jangka pendek saya akan menghibahkan 15 perahu," ujar Emil. (mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini