Kapolda DIY: Kericuhan di Sleman Diduga Karena Saling Ejek

Kapolda DIY: Kericuhan di Sleman Diduga Karena Saling Ejek

Pradito Rida Pertana - detikNews
Minggu, 07 Apr 2019 18:29 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Sleman - Kericuhan antara sekelompok orang yang diduga simpatisan salah satu capres-cawapres dengan sejumlah warga di Jalan Wates KM 8, Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman diduga karena saling ejek. Saat ini polisi dan TNI masih berjaga di lokasi.

Kapolda DIY, Irjen Pol. Ahmad Dofiri mengatakan, hari ini, Minggu (7/4/2019) digelar kampanye nasional capres-cawapres nomor urut 01. Untuk DIY, lokasi kampanye mengambil tempat di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo.

Ia mengatakan kampanye di Wates melibatkan sekitar 10-15 ribu massa kubu 01 yang berasal dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Karena lokasi kampanye di Wates, maka massa yang sebagian besar menggunakan sepeda motor berangkat melalui jalan raya Yogya-Wates.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat berangkat tadi, biasa, karena di dalam tadi (gang padukuhan Ngaran) tempatnya FPI (Front Pembela Islam). Kemudian dari sana (diduga massa pendukung 01) berhenti dan dari dalam (warga padukuhan Ngaran) saling mengejek. Karena itu sempat terjadi gesekan dan lempar-lemparan batu," ujar Dofiri saat ditemui di Jalan Wates KM.8, Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Minggu (7/4/2019) sore.
Aparat berjaga di Jl wates Gamping, SlemanAparat berjaga di Jl wates Gamping, Sleman Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Tapi yang penting tadi sudah diamankan, tidak ada bentrok secara fisik dan situasi aman. Jadi hanya saling ejek dan terpancing," imbuhnya.

Menurut Dofiri, meski sempat terjadi aksi saling lempar batu, petugas berhasil mengantisipasinya. Lebih lanjut, akibat dari aksi saling lempar tersebut membuat satu unit mobil yang kebetulan diparkirkan di gang Padukuhan Ngaran mengalami kerusakan pada bagian kaca. Kendati demikian, untuk korban jiwa nihil.

"Korban (jiwa) nggak ada, hanya kerusakan mobil satu, kebetulan karena diparkir di mulut gang dan kena lemparan (batu)," ucapnya.

Terkait adanya keterlibatan antara dua kubu pendukung capres-cawapres dalam aksi saling lempar batu, Dofiri belum bisa menjelaskannya secara gamblang. Namun ia menyebut bahwa di Padukuhan Ngaran terdapat pendukung salah satu pasangan capres-cawapres.

"Ya namanya juga kampanye, kalau kampanye seperti itulah, ada kelompok yang konvoi dan di sini (Padukuhan Ngaran) ada kubu salah satu calon. Sebetulnya sudah kita antisipasi agar tidak gesekan makanya tadi cepat diredam, tapi karena massa banyak sempat terjadi apa, lempar-lemparan tapi nggak ada korban," katanya.

Dofiri menambahkan, saat ini situasi di Jalan Wates KM.8 sudah berangsur-angsur kondusif. Kendati demikian, polisi dan TNI masih berjaga di sekitaran lokasi kejadian.

"Saat ini antisipasi pulangnya, karena berangkat tadi gesekan, dan pulangnya jangan sampai mereka terprovokasi, apalagi jumlahnya banyak. Yang jelas baik dari Polri dan TNI siap melakukan pengamanan," ujarnya.

Pantauan detikcom di lokasi pukul 17.50 WIB, puluhan anggota polisi dan TNI masih berjaga di sekitar lokasi. Selain itu, dari pantauan detikcom pula tampak kaca salah satu kaca jendela rumah yang berada di gang Padukuhan Ngaran pecah dan banyak batu bertebaran di jalan Wates KM.8.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads