"Kami menyampaikan bahwa tindakan pengibaran 'bendera NU' dalam kegiatan kampanye politik semacam itu adalah bentuk pelecehan kepada Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang dapat menimbulkan gesekan horisontal di tengah masyarakat," tutur Rais NU Lumajang Husni Zuhri dalam pernyataan yang dikutip pada Sabtu (6/4/2019).
Zuhri mengatakan bendera NU merupakan kehormatan Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang merupakan hasil istikharah para Muassis Jam'iyah Nadhatul Ulama yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan harokah perjuangan NU dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang beredar mengenai kejadian ini, tak digambarkan bagaimana awal mula Sandiaga mendapatkan bendera NU tersebut. Hanya digambarkan momen Sandiaga sempat mengibar-ngibarkan lalu dia memberikan atau mengembalikan bendera itu kepada pendukung yang ada di bibir panggung.
Direktur Hukum dan Advokasi BPN Prabowo Sufmi Dasco memastikan Sandiaga menghormati bendera NU yang dibawa ke lokasi kampanye sehingga bendera tersebut dikibarkan. Menurut Dasco, pengibaran bendera NU itu merupakan ekspresi kegembiraan Sandiaga terhadap warga yang datang.
"Itu kan Pak Sandi karena spontanitas menghormati bendera NU di situ ada dan karena senang karena bendera NU juga bukan terlarang, sebagai bentuk penghargaan dia ambil kemudian dengan rasa gembira, dia kibar-kibarkan, kan begitu ekspresinya kalau saya lihat," ujar Dasco.
Waketum Partai Gerindra itu juga memastikan tak ada niat Sandiaga melecehkan bendera NU. Dasco menyebut NU Lumajang seharusnya menyampaikan keberatan kepada orang yang membawa bendera, bukan kepada Sandiaga.
"Jadi tidak ada maksud dari Pak Sandi untuk melecehkan, tolong dicek PCNU kalau keberatan, apakah yang membawa apakah itu orang NU atau bukan. Silakan kalau diproses, jangan Pak Sandi-nya," imbuhnya.
Tonton juga video Sandi Disebut Lakukan Pelecehan Saat Kibarkan Bendera NU:
(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini