Keluarga: Ajeng Dijambret di Rasuna Said Saat Antar Pesanan Sate

Keluarga: Ajeng Dijambret di Rasuna Said Saat Antar Pesanan Sate

Zakia Liland - detikNews
Jumat, 05 Apr 2019 20:40 WIB
Keluarga korban penjambretan, Ajeng (dok. Istimewa)
Jakarta - Ajeng (21), korban penjambretan di perbatasan Jakarta Pusat-Jakarta Selatan, merupakan driver ojek online. Ajeng saat itu sedang mengantar pesanan sate dari konsumen, ditemani sahabatnya, Ria (22), yang menjadi korban tewas dalam kejadian itu.

"Orang beli sate. Sudah malem, dicari-cari alamatnya kan terpaksa dia lihat map-nya di motor itu. Lho itu, tahu-tahu ada yang jambret," kata kakek Ajeng, Ahmad Wahyono, saat ditemui di rumahnya di Jelambar, Jakarta Barat, Jumat (5/4/2019).

Wahyono mengatakan Ajeng saat itu membonceng motor Honda Beat. Sedangkan temannya, Ria, mengendarai motor.

"Teriak itu 'jambret!'. Lha yang setir kawannya, nah itu dia kejar. Hantam terus, terus dia geletak (terjatuh) juga," jelas Wahyono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ibunda Ajeng, Aurore Dewi, mengatakan Ajeng memang sering mengambil order pada malam hari. Jika pulang larut malam, Ajeng menginap di rumah Ria.

"Kadang-kadang nggak pulang, dia ke rumah temennya nginep," ujar Aurore.

Ajeng sering meminta izin kepada Aurore sebelum mengambil order.



"Iya kalau di rumah, 'Bunda, ini aku ada ini, ada orderan.' 'Di mana?' 'Bekasi.' 'Ih, jauh amat.' 'Tapi enak, Bun, gede ininya.' 'Ya udah hati-hati kamu.' Terus dia ngambil berapa itu ke arah Bekasi semua, kadang ke Pamulang," lanjut Aurore.

Pada saat kejadian, pukul 02.00 WIB dini hari tadi, Ajeng sempat berpamitan kepada ibunya untuk mengambil order. Aurore sempat khawatir ketika mengetahui anaknya belum pulang hingga larut malam.

"Semalam, 'kok jam segini nggak pulang-pulang ini anak?' Sudah jam 02.00 WIB kok nggak pulang-pulang," katanya.

Hingga akhirnya, Aurore mengetahui Ajeng mengalami kecelakaan akibat dijambret setelah diberi tahu oleh sejumlah driver ojek online. Ajeng sendiri tidak memberi tahu orang tuanya karena takut khawatir.

"Tadinya mau hubungin saya tapi dia takut. 'Ajeng mau hubungin Bunda. Tapi Ajeng takut Bunda semalam,' takut saya marah, takut kaget," tuturnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads