Sosok Ajeng Korban Penjambretan di Rasuna Said di Mata Keluarga

Sosok Ajeng Korban Penjambretan di Rasuna Said di Mata Keluarga

Zakia Liland - detikNews
Jumat, 05 Apr 2019 20:13 WIB
Orang tua dan kakek Ajeng (dok. Istimewa)
Jakarta - Ajeng (21) menjadi korban selamat dalam penjambretan di perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dini hari tadi. Bagaimana sosok Ajeng di mata keluarga?

"Manja itu anaknya Ajeng itu," kata ibunda Ajeng, Aurore Dewi (50), saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Jelambar, Jakarta Barat, Jumat (5/4/2019).

Ibunda mengungkap Ajeng kuliah di Universitas Budi Luhur. Ajeng sedang mengambil cuti karena ingin mencari uang dengan menjadi driver ojek online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman-teman kuliahnya juga (jadi driver ojek online)," ucapnya.

Ajeng tertarik menjadi driver ojek online karena ajakan teman-temannya. Selain itu, dia mau menjadi driver ojek online karena ingin mencari uang tambahan untuk keperluan sehari-hari.



"(Hasil ngojek) buat dia aja, buat jajan. Mungkin juga temen-temennya sering bilang, 'Enak tahu bisa ada uang sendiri,'" sambungnya.

Kakek Ajeng, Ahmad Wahyono (89), mengetahui Ajeng sudah menjadi driver ojek online sejak setahun yang lalu. Wahyono mengatakan kuliah cucunya itu menjadi 'macet' setelah Ajeng menyambi sebagai driver ojek online.

"Semester 6, 7, 8 selesai kok. Eh tahu-tahu macet, akhirnya ketelanjuran seneng cari duit," kata Wahyono.

Menurut Wahyono, cucunya itu menjadi driver ojek online untuk mencari uang tambahan biaya kuliah. Ajeng, kata Wahyono, tidak mau hanya mengandalkan pemberian dari orang tua.

"Kan kurang-kurang biayalah jadi, cari biaya dulu sendiri. Ya, kalau ngandalkan orang tua kurang puas atau kurang gimanalah. Saya pikir, sudah mungkin bisa 'mungkin saya bisa cari sendiri', itu pikirannya, pikirannya udah mulai mikir dewasa gitulah," jelas Wahyono.

Wahyono mengatakan Ajeng lebih banyak mengambil order makanan atau mengantarkan barang. Dalam sehari, Ajeng bisa mendapatkan uang ratusan ribu rupiah.

"Bisa dapat Rp 300 ribu sehari. Kalau lagi apes, lagi nggak berangkat ya paling 50-100 ribu bisa juga. Segitu mah lebih gede dari gaji orang kerja," katanya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads