Dalam video yang beredar, Ma'ruf tampak berbicara dengan sejumlah orang. Berikut perkataan Ma'ruf di video berdurasi 28 detik tersebut:
Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang saya buka saja, beberapa ustaz waktu itu minta ngajak saya untuk dukung Anies sebagai calon presiden. Dia mengaca itu bisa berhasil ketika Anies mengalahkan Ahok di Jakarta. Begitu," kata Ma'ruf di Garut, Kamis (4/3/2019).
Saat itu, Ma'ruf tidak setuju mendukung Anies di Pemilu 2019. Dia membandingkan kondisi di Pilgub DKI 2017 dan Pilpres 2019.
"Saya tak setuju. Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya, sumber konflik. Terjadi konflik itu karena Ahok," ucapnya.
"Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus menjadi konflik akan bangsa ini berkonflik," sambung Ketum MUI ini.
Baginya, Jokowi beda dengan Ahok. Oleh sebab itu, dia mendukung Jokowi. Itulah konteks pembicaraan di video tersebut.
"Tapi Pak Jokowi tidak, makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu. Nah akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi pendukung Prabowo, saya kira itu," jelasnya.
"Jadi waktu itu saya bilang saya nggak setuju. Pak Jokowi berbeda dengan Ahok. Ahok itu sumber konflik. Kalau Pak Jokowi kan bukan," lanjut Ma'ruf.
Ma'ruf menegaskan video yang beredar itu tidak utuh sehingga terlepas dari konteksnya. Dia masih yakin Jokowi tidak akan kehilangan dukungan dari pendukung Ahok gara-gara video ini.
"Ya nggak lah. Itu kan maksudnya mau mengalihkan ke Anies. Justru waktu itu mau memindahkan untuk tak dukung Pak Jokowi, Jokowi mau disamakan dengan Ahok. Lah bagi saya berbeda konteksnya, beda, nggak sama," tegasnya.
Sementara, Anies merasa persoalan ini sudah lewat. Anies enggan berkomentar banyak.
"Walah, sudah lewat itu. Saya kan dari dulu, saya (dulu) selalu bilang," ucap Anies Baswedan kepada wartawan di SD Kedaung Kaliangke 03 Pagi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (5/4/2019).
Anies, yang pada akhirnya tidak maju dalam pencapresan, menolak membicarakan lebih lanjut saat isu pencapresan kembali diangkat ke publik.
"Sudahlah," ucap Anies.
Tonton juga video Beredar Video Ma'ruf Amin Sebut 'Ahok Sumber Konflik, Harus Dihabisi':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini