Selain status mereka sebagai sahabat, para saksi yang hampir semuanya lelaki ini mengaku sebatas teman dan berkenalan dengan korban melalui media sosial. Kelima lelaki yang diminta keterangan pada hari pertama pascapenemuan mayat dalam koper, adalah teman korban sesama dancer.
"Iya memang gemulai. Mereka berlima ini lelaki tapi sesama dancer dengan korban," Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela dikonfirmasi detikcom, Jumat (5/4/2019).
Selain itu dari 14 saksi, tiga di antaranya warga sekitar lokasi ditemukan mayat dalam koper. Ketiganya adalah warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sedangkan 11 lainnya merupakan warga Kediri. Mereka di antaranya keluarga Budi Hartanto dan beberapa teman yang terakhir melihat atau berkomunikasi dengan korban.
Korban dugaan mutasi Budi Hartanto sendiri selain bekerja sebagai tenaga honorer administrasi di SD Banjarmlati II, juga dikenal sebagai penari (dancer). Pria yang ditemukan mayatnya dalam koper ini juga memiliki sanggar tari dan mengajar tari kepada anak usia SD, SMP, SMA, dan umum.
"Dia kan sarjana pendidikan, jadi dia bekerja di tenaga administrasi SD dan pengajar tari di sanggar untuk remaja," kata paman korban, Nasukha.
Sanggar tari CK Dance milik Budi Hartanto (28) ada di kawasan GOR Joyoboyo kerap ramai oleh kehadiran murid-muridnya. Pun para lelaki yang bersikap gemulai layaknya wanita.
"Setiap harinya selalu ramai. Mulai anak-anak, hingga dewasa. Selasa sore terakhir masih ramai di sini, katanya persiapan lomba," ungkap Lilik Fadriah (45), tetangga sanggar tarinya.
Saksikan juga video 'Sederet Fakta Mengerikan, Mayat dalam Koper di Blitar':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini