"Kita usulkan 3 April sebagai hari dan bulan NKRI," ujar HNW dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4/2019).
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan dengan ratusan warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk RIS, lanjutnya, membuat kegundahan dari Mohammad Natsir. Natsir adalah Ketua Fraksi Partai Masyumi di parlemen. Agar Indonesia kembali ke bentuk negara sesuai dengan cita-cita proklamasi, maka Natsir di depan anggota parlemen pada 3 April 1950 menyampaikan pidato Mosi Integral.
Mosi ini menuntut agar Indonesia kembali ke bentuk NKRI bukan RIS. Mosi ini ternyata mendapat dukungan dari Sukarno, Hatta, dan politisi parlemen lainnya. Dengan mosi tersebut akhirnya Indonesia kembali ke bentuk NKRI.
Ia pun menyebut apa yang diperankan oleh Natsir yang juga merupakan ulama adalah luar biasa. Sehingga dirinya heran bila umat Islam dituduh anti-NKRI.
"Ini bukti umat Islam menyelamatkan bangsa dan negara," paparnya.
Peran Natsir dalam menyelamatkan bangsa, diakui oleh HNW tidak ada dalam kurikulum pendidikan. Untuk itulah dalam acara Sosialisasi Empat Pilar, HNW coba mengingatkan dan menyegarkan pemahaman sejarah masyarakat.
"Jadi tidak hanya jangan sekali-kali melupakan sejarah, Jas Merah, namun juga perlu Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan sejarah ulama," ujarnya.
Lebih lanjut HNW mengatakan peran ulama dalam menyelamatkan Indonesia tak hanya seperti paparan di atas.
Pada 22 Juni 1945 hingga 17 Agustus 1945, Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia adalah Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta. Namun pada 18 Agustus 1945 ada sebagian tokoh yang menginginkan agar tujuh kata dalam sila pertama Pancasila dihilangkan.
Keinginan itu disuarakan setelah dilakukan lobi dengan anggota Panitia 9 yang berasal dari kalangan umat Islam diterima. Tujuh kata akhirnya dihilangkan. Dari peristiwa tersebut HNW mengatakan ulama yang menjadi anggota Panitia 9 telah menyelamatkan Pancasila.
"Ulama kita mendahulukan persatuan bangsa," tuturnya.
Dari peran-peran kebangsaan yang dilakukan oleh ulama, HNW mengajak warga Kebon Baru untuk menjadi garda terdepan menjaga Pancasila. Saat ini diakui ada upaya untuk mengadu domba antara umat Islam dengan kelompok lain agar bangsa ini lemah dan bermusuhan.
"Mengadudomba antara umat Islam dengan kelompok yang mengaku paling pancasilais itu tidak tepat," ujarnya.
"Lha wong yang menyelamatkan Pancasila kan umat Islam," tambahnya.
Menurutnya saat ini ada orang-orang yang mengaku paling Pancasila namun apa yang dilakukan malah tidak pancasilais.
"Korupsi bertentangan dengan Pancasila," tegasnya. (prf/ega)