Plh Kepala Rutan Klas 1 Bandung M Alwi mengatakan saat ini ada 1.500 napi dan tahanan yang berada di Rutan Bandung. Namun dari jumlah tersebut, baru 534 napi saja yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) untuk mencoblos.
"Ya masih ada sekitar 1.000 WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang belum mendapatkan DPT," ucap Alwi saat ditemui di Rutan Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (5/4/2019).
Alwi menyatakan ribuan napi tersebut kesulitan mendapatkan DPT lantaran masalah administrasi. Beberapa di antaranya seperti tidak validnya nomor induk kependudukan (NIK) hingga belum didaftarkannya napi tersebut ke KPU di tempat domisilinya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini, sambung Alwi, berbeda dengan Pilgub Jabar beberapa waktu lalu. Menurutnya, saat Pilgub hampir seluruh napi yang berdomisili di Jabar memberikan suaranya.
"Memang berbeda ya dengan Pilgub. Itu karena waktu Pilgub kita kategorinya TPS khusus, kalau TPS khusus WBP bisa mendapatkan DPK (daftar pemilih khusus). Sementara untuk Pilpres ini kita kategorinya TPS umum," kata dia.
Meski begitu, pihaknya saat ini masih berupaya agar para napi bisa menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019. Sekitar 200-300 data napi sudah diserahkan ke KPU untuk diproses hingga waktu H-7 pencoblosan.
"Sedang diproses. Kalau dinyatakan bisa masuk ya menambah jumlah pemilihnya," ucap Alwi. (dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini