"Iya itulah, ada yang ingin mendelegitimasi (KPU), kalau kalah yang dipersalahkan KPU. 'Ini gara-gara KPU tidak netral' gitu kan mencari kambing hitam," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buktikan saja itu isu-isu. Ini kan ya sudah gimana ya? Jadi ada setting kalau kalah dianggap ada kecurangan. Kalau ada yang tidak beres laporkan saja, kan ada mekanismenya ada aturannya kok. Jangan membangun isu," kata Ma'ruf.
Dia pun mendukung KPU melaporkan keberadaan video itu ke Polisi. Ma'ruf mengatakan dirinya percaya KPU netral.
"Kalau KPU merasa direndahkan ya, itu yang lapor ya bagus. Silakan, kalau kita sih percaya KPU ya. Masih berada di netral di jalur benar," kata Maruf.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan seorang pria berbicara di sebuah pertemuan. Pria itu bicara banyak hal, salah satunya soal KPU. Tidak diketahui siapa pria di video tersebut dan pertemuan apa yang sedang berlangsung. Tidak ada pula keterangan soal kapan video itu diambil.
"Di KPU, saya bulan Januari ke Singapore karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja. 01 sudah membuat angka 57%," kata pria tersebut.
KPU pun telah membantah apa yang dibicarakan pria itu. Selain itu, KPU juga sudah melaporkan akun yang menyebarkan video tersebut.
"Materi/substansi yang disampaikan dalam video tersebut tidak benar," kata Hasyim dalam keterangan tetulisnya, Kamis (4/3).
Saksikan juga video 'KPU Bantah Tuduhan Server Disetting untuk Menangkan Jokowi':
(haf/haf)