"Saya sudah 13 tahun mendukung Fakultas Seni Budaya di universitas-universitas, dan saat ini saya prihatin karena diberitahu kalau guru besar Sastra Jawa di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM tinggal 1, dan guru besar itu (bulan) Juli pensiun dan tidak ada penggantinya," ujar Hashim saat menghadiri pembukaan pameran Ekspresi Akal Sehat di Luxor Hall Pyramid, Jalan Parangtritis, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Selasa (2/4/2019) malam.
"Dan itu sangat-sangat tidak baik, tidak boleh universitas besar itu tidak punya guru besar Sastra Jawa. Karena itu adalah penghinaan terhadap suku Jawa dan tidak bisa ditolerir," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena UGM itu salah satu benteng budaya Jawa menurut saya, dan tidak adanya pengganti guru besar sastra Jawa sungguh menyedihkan, sungguh memalukan. Tidak boleh hal seperti ini terus-terusan terjadi, saya sama keluarga ikut terpukul sebagai pemerhati seni dan budaya Indonesia," katanya.
Hashim pun menambahkan hal itu menjadi bukti Pemerintah Indonesia kurang mendukung pelestarian budaya di Indonesia.
"Karena itu, pemerintah yang baru besok akan beri anggaran besar untuk kebudayaan dan menciptakan guru besar Bahasa Jawa di UGM," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini