Sulitnya Orang Rimba di 'Belantara' Surat Suara

Jambi - Pemilu 2019 disebut bakal menyulitkan masyarakat adat Suku Anak Dalam alias Orang Rimba. Sebab, pemilih 'dijejal'i banyaknya surat suara dari DPD, DPR, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota.

"Pemilu kali ini jelas menyulitkan Orang Rimba untuk menentukan siapa yang akan mereka pilih. Karena Pemilu kali ini tentunya hanya berlaku bagi orang-orang yang sudah melek aksara. Orang Rimba umumnya belum bisa tulis dan baca," kata antropolog Komunitas Konservasi Indonesia, WARSI, Robert Aritonang kepada detikcom, Selasa (2/4/2019).

Robert menyebutkan, surat suara pada Pemilu kali ini hanya menyertakan foto untuk pasangan capres-cawapres. Sedangkan, surat suara lainnya hanya mencantumkan nama caleg.

"Saat ini kemampuan baca tulis Orang Rimba masih terbatas, sehingga dengan kertas suara yang tertera banyak nama akan menyulitkan untuk menentukan pilihan," kata Robert.

Tak hanya itu, Robert menyebut informasi soal caleg belum tersosialisasikan dengan baik. Karena itu, mereka yang punya hak pilih juga kesulitan mengenal para calon.

Baca juga: KPU: Jangan Selesaikan Persoalan Coblosan di Jalanan

"Tanpa dasar informasi ini jelas mereka akan kesulitan untuk menentukan siapa yang akan dipilih," tegasnya.

Menurut Robert, minimnya informasi yang diterima Orang Rimba, disebabkan karena jarak dan juga akses.

"Kondisi ini kemungkinan disebabkan jumlah suara Orang Rimba juga tidak signifikan. Data dari KPU Jambi hanya ada 1.200 dari komunitas mereka. Ini juga belum bisa dipastikan seluruhnya Orang Rimba, karena suku yang hidup di hutan seperti Talang Mamak dan Batin Sembilang juga dinamankan sebagai Suku Anak Dalam (Orang Rimba)," papar Robert.

Baca juga: KPU Sosialisasikan Pemilu 2019 ke 170 Dubes Asing

Dalam budaya Orang Rimba, sambung Robert, pemilihan bukanlah hal yang baru. Adat Rimba juga mengenal sistem pemilihan, misalkan pemilihan Tumenggung (ketua adat) dan perangkatnya.

Pemilihan itu dijelaskan Robert, dilakukan dengan sidang adat dengan penetapan kriteria yang dibahas bersama.

"Jadi dalam pemilihan di internal mereka, sudah cukup informasi awal untuk menentukan pilihannya. Sangat berbeda tentunya, dengan pemilihan di luar (Pemilu) yang sama sekali mereka minim informasi dan pengetahuan terhadap calon-calon yang ditawarkan," kata Robert.

Dari data yang dihimpun WARSI, kata Robert, diperkirakan ada 5.200 jiwa Orang Rimba di Jambi. "Data yang disebutkan KPU Jambi ada 1.200 Orang Rimba, maka masih banyak sebagian besar lagi tidak masuk DPT," kata Robert.


Simak Juga 'Jangan Golput, Suram! Coblos Demi Masa Depan Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]

(cha/fdn)