"Bagus itu, saya dukung. Biar teman-teman ASN itu pakai kinerjanya sendiri," kata Rudy di Balai Kota Surakarta, Selasa (2/4/2019).
Politisi PDIP itu pun mengaku tidak takut dengan pengawasan dari KPK. Dia merasa tidak pernah melakukan jual beli jabatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pemkot Surakarta selalu menggunakan tes untuk menguji jajarannya. Hal itu dilakukan di seluruh dinas.
"Dari zaman dahulu sampai sekarang, Solo pakai seleksi, hasilnya kadaluwarsa tiga tahun. Mulai kepala sekolah sampai sekda," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Basaria memperingatkan 35 Bupati/ Wali Kota di Jawa Tengah untuk tidak menyelewengkan anggaran. Tim Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) disebut sudah memantau semua kepala daerah.
Basaria menjelaskan program tim Korsupgah KPK fokus pada delapan aspek yaitu Perencanaan dan Penganggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Manajemen ASN, Dana Desa, Optimalisasi Pendapatan Daerah, dan Manajemen Aset Daerah.
"Masalah ASN, kenapa jadi perhatian KPK, yang namanya jual beli itu masih ada mulai rekrutmen sampai duduk jabatan," ujar Basaria di Gumaya Tower Hotel Semarang, Senin (1/4). (bai/sip)