Jawab Hashim Soal Kursi Menteri, AHY: Belum Ada Urgensinya

Jawab Hashim Soal Kursi Menteri, AHY: Belum Ada Urgensinya

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 01 Apr 2019 22:10 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi peryataan Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo soal kursi menteri. Menurutnya hal itu seharusnya belum memiliki urgensi untuk dibahas.

AHY sebelum melakukan kegiatan menyapa Masyarakat menyempatkan memberikan tanggapan kepada wartawan. Ia mengatakan mendengar informasi terkait statmen Hashim soal kursi menteri dan hanya menyebut PKS dan PAN tanpa Partai Demokrat.

"Saya coba kroscek lewat BPN, apa yang dimaksudkan, saya ingin tanggapi jangan sampai kemudian justru tidak sesuai dengan maksud yang disampaikan beliau. Setelah saya klarifikasi saya dapat penjelasan bahwa yang dimaksud beliau untuk Demokrat memang masih dipertimbangkan untuk jumlah kursi kabinet yang akan ditawarkan untuk diisi kader Demokrat," kata AHY di hotel @hom Semarang, Senin (1/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan tawaran serupa pernah juga disampaikan oleh Capres Prabowo dalam konteks membangun koalisi. Namun menurut AHY tawaran itu belum urgent dan seharusnya lebih fokus memperjuangkan penyelsaian permasalahan di masyarakat.

"Kami dapatkan tawaran seperti itu dan sampai hari ini partai demokrat belum merasa itu sebagai urgensi karena yang harus diperjuangkan lebih dulu adalah segala permasalahan rakyat yang dihadapi saudara kita di tanah air hari ini dan 5 tahun mendatang. Itulah ikhtiar dan perjuangan politik sampai dengan 17 April nanti. Kami ingin lebih memahami apa yang diinginkan rakyat dan sekaligus partai hadirkan solusi dengan 14 prioritas untuk rakyat," jelasnya.

Suami Anisa Pohan itu juga menganggap pernyataan itu bisa melukai hati rakyat karena bisa dianggap bagi-bagi jabatan. Partai Demokrat lebih fokus kepada pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 dan memperjuangkan program pro rakyat.

"Lagi-lagi bukannya kami tidak lihat itu sebagai sesuatu yang penting tapi kami lihat urgensinya belum di sana. Berbicara tentang jabatan menteri, berapa posisinya, di pos apa saja, maka ini khawatirnya akan melukai rakyat. Rakyat berharap sekali ada semangat perubahan yang terlepas seolah hanya merupakan bagi-bagi kekuasaan oleh parpol dalam pemilu ini," katanya.

AHY menegaskan tidak kecewa dengan statemen Hashim soal kursi menteri dan menganggapnya lumrah sebagai pembahasan langkah kedepan. Bagi AHY kemungkinan Hashim menjawab keingintahuan publik.

"Saya tidak katakan kecewa, saya anggap percakapan lumrah dalam kompetisi politik, selalu whats next, apa yang akan terjadi setelah ini. Selalui ada keingin tahuan publik yang mungkin ingin dijelaskan beliau," tegasnya.
(alg/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads