"Saya sampaikan ke Kasudin Sumber Daya Air kalau memungkinkan harus ekstrem dibebaskan lokasi itu. Jangan-jangan itu juga lahan kita. Mungkin dulu beberapa waktu yang lalu terlalu toleran. Dibolehkan membuat sodetan coakan di tanggul. Mestinya nggak boleh diutak-atik," kata Marullah kepada wartawan, Senin (1/4/2019).
Marullah mendapat laporan mengenai warga yang memanfaatkan bantaran kali sebagai hunian. Dia akan melakukan pengecekan legalitas hunian warga di lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marullah mengatakan kerusakan tanggul sudah terjadi beberapa waktu lalu. Dia menyesalkan warga yang tidak segera melapor saat tanggul diketahui bermasalah.
"Awalnya beberapa waktu yang lalu sudah diketahui beberapa masyarakat tapi sayangnya mereka nggak langsung lapor," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua RW 06 Jati Padang, Arief Syarifuddin, mengatakan bagian bawah tanggul jebol sehingga air dari Kali Pulo mengalir deras ke rumah-rumah warga pada Minggu (31/3) pukul 14.30 WIB. Dia menduga pondasi tanggul tidak kuat.
"Itu yang jebol di bawah tanggul. Pembuatan tanggul itu, pondasinya tidak sampai bawah jadi tidak kuat. Bawah tanggulnya bolong," kata Arief saat dihubungi.
Akibatnya, air masuk ke permukiman warga. Banjir sempat merendam rumah-rumah warga kemarin. "Ketinggiannya ada yang selutut sampai sepinggang. Ada 2 motor terbawa arus. Warga sempat mengungsi. Tadi pagi air sudah surut, sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Simak Juga 'Jati Padang Sempat Banjir Akibat Tanggul Jebol':
(fdu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini