Minggu (31/3), Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bertemu almuni SMA/SMK dan Perguruan Tinggi se-Jawa Timur di Surabaya. Pagi itu Sandi mengenalkan anak sulung Ahmad Dhani, AL Ghazali kepada para pendukungnya.
Sandi meminta pendukunganya mendoakan Dhani yang saat ini tengah menjalani sidang kasus pencemaran nama baik di Surabaya. "Ini Mas Al Ghazali. Arek Suroboyo. Kita tentunya tahu semua, kita berdoa untuk orang tua beliau. Siapa orang tua beliau, Ahmad Dhani. Kita pastikan beliau tetap sehat. Tetap tegar, beliau tetap kuat. Beliau adalah pejuang. Beliau adalah pejuang demokrasi. Dan sudah diperlakukan adil apa belum," kata Sandi dalam acara silaturahmi akbar tersebut di Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga berkaca-kaca saat didoakan seorang penyandang disabilitas. Sandi tiba-tiba menunduk dan terdiam di atas panggung. "Saya ingin ada perubahan yang lebih. Terlebih kepada anak-anak berkebutuhan khusus," kata seorang penyandang disabilitas Ahmad Ainul Yakin.
Sandi kerap menjadi magnet kaum hawa terutama emak-emak, saat kampanye keliling nusantara. Selama itu pula pergelangan tangan Sandi sering luka karena tergores kuku emak-emak.
Di Surabaya, Sandi tampak menahan sakit saat bersalaman. Ternyata, tangan kanan Sandi merah dan memiliki banyak luka goresan. Kepada detikcom, Sandi mengaku tangannya mulai terluka dan bengkak sejak kampanye terbuka dimulai.
"Iya, sejak kampanye terbuka dimulai tanggal 24 Maret kemarin," kata Sandi sembari tersenyum.
Usai acara di Surabaya, Sandi bergeser ke Sidoarjo untuk melengkapi Capres Prabowo Subianto yang tengah menggelar kampanye akbar di GOR Delta. Saat mendapat kesempatan berkampanye, ia mengajak masyarakat melakukan dua TPS pada 17 April mendatang. TPS yang pertama yakni 'Tusuk Prabowo-Sandi'. Kemudian TPS yang kedua yakni 'Tunggu Penghitungan Suara'.
Dari Sidoarjo, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kemudian bergeser ke Kota Malang. Di sana, Pasangan Prabowo-Sandi mendapat dukungan dari keluarga Pahlawan Nasional Bung Tomo. Mereka mendonasikan rumah di Jalan Ijen 6, Kota Malang sebagai rumah pemenangan Prabowo-Sandi. Waqaf diberikan langsung oleh putri bungsu Bung Tomo, Ratna Sulistami Sutomo.
"Kami terima kasih kepada Bu Nana (Ratna Sulistami) dan keluarga besar Bung Tomo yang sudah mendonasikan rumahnya untuk perjuangan Prabowo-Sandi yang menghadirkan Indonesia adil dan makmur," kata Sandiaga usai peresmian rumah Bung Tomo sebagai rumah pemenangan paslon momor urut 02.
Sandiaga mengaku bergetar ketika mendengarkan pidato Bung Tomo, saat menggelorakan semangat pemuda di Surabaya untuk melawan penjajah puluhan tahun silam. Kala itu, Bung Tomo merupakan pemuda yang masih berusia 20 tahun, namun berani dan memiliki tekad berjuang untuk Indonesia merdeka.
Dalam kesempatan tersebut, seorang pemuda mendadak menghampiri Sandi. Pemuda itu menangis saat menyampaikan maksud dan tujuannya. Sandiaga mendengarkan apa yang disampaikan pemuda itu dan kemudian memeluknya.
Pemuda itu datang tiba-tiba ketika cawapres 02 melayani wawancara dengan awak media. Sebelumnya, pemuda belum diketahui namanya itu berdiri menunggu di samping Sandi.
"Bang Sandi, ini saya mau berikan sesuatu. Di kotak itu berisi surat dari tulisan saya untuk Bang Sandi dan Pak Prabowo," kata pemuda itu sembari menangis.
Di Malang Sandi mengaku akan mengisi barisan menteri dengan generasi milenial jika terpilih. Baik itu berasal dari pendukung Prabowo atau kubu lawan. Seperti yang dilakukan Prabowo dengan memilihnya.
"Untuk menteri akan banyak diisi milenial, seperti yang Pak Prabowo sudah lakukan dengan menunjuk RI 2 dari milenial, jika kami terpilih nanti," pungkas Sandi.
Saksikan juga video 'Bersama Al Ghazali, Sandiaga Uno Doakan Ahmad Dhani':
(sun/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini