"Apabila ada yang melakukan serangan fajar di dalam masjid, tangkap saudara-saudara, untuk apa? Ajak salat Subuh, taruh di saf terdepan supaya tidak bisa melakukan serangan fajar. Karena yang merusak perpolitikan ini adalah serangan fajar. Apakah masih mungkin ada? Sangat mungkin, kemarin ketemu 400 ribu amplop untuk serangan fajar," kata Al-Khaththath, saat aksi 313 di depan Kantor KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta pusat, Minggu (31/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin saudara, kita nabung dari hari ini walaupun cuma Rp 10 ribu rupiah masih ada waktu 15 hari insyaallah Rp 150 ribu. Kalau satu masjid kita yang berjamaah 200 orang, kalian Rp 150 ribu, jumlahnya berapa saudara? Rp 30 juta rupiah. Cukup bagi kita bikin sarapan yang paling enak untuk bikin makan siang gratis yang paling enak, untuk bikin kopi susu, betul saudara-saudara?" katanya.
Seruan melawan serangan fajar juga disampaikan Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif. Dia mengajak massa apel siaga 313 untuk bertindak sendiri bila menemukan orang yang melakukan politik uang.
Slamet mengawali seruannya lewat sindiran terhadap adanya pihak yang tertangkap karena diduga berupaya melakukan politik uang. Dia tidak menyebut nama pihak yang tertangkap penegak hukum itu.
"Eh kemarin ada yang bagi-bagi duit tuh. Keburu ketangkap tuh. Berape tuh? Boleh nggak? Boleh nggak? Kita umat Islam boleh nggak begitu?" kata Slamet.
Massa menjawab "nggak!" Slamet kemudian melanjutkan orasinya dari truk orasi.
"Pokoknya prinsipnya partai manapun yang curang, yang coba suap, yang coba money politics, tinggalkan dan tenggelamkan, saudara!" teriak Slamet.
"Kalau ada yang datang ke rumah kita bawa uang, bawa sembako untuk mendapatkan suara kita, tenteng, seret, kalau perlu telanjangi di tengah masyarakat, saudara!" seru Slamet.
"Arak di tengah masyarakat, saudara! Betul? Biar kapok!" pekik Slamet dengan keras, terdengar dengungan suara feedback dari sistem pelantang.
Tonton juga video Massa 313 Minta KPU Jamin Pemilu 2019 Jurdil :
(idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini