Soal Prabowo 'Menang tapi Tak Dilantik', KPU Anggap Guyonan Politik

Soal Prabowo 'Menang tapi Tak Dilantik', KPU Anggap Guyonan Politik

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 30 Mar 2019 12:47 WIB
Komisioner KPU Wahyu Setiawan (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Prabowo Subianto menyebut akan ada kecurangan untuk menggagalkan kemenangannya pada Pilpres 2019. KPU menganggap itu sebagai guyonan politik.

"KPU dalam bekerja di Pemilu 2014 itu terukur, jadi akuntabel," ujar komisioner KPU Wahyu Setiawan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

"Sehingga menurut saya, mungkin yang dimaksudkan humor politik, ya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Wahyu mengatakan proses penetapan capres dilakukan hingga melalui Mahkamah Konstitusi. Selain itu, dia menyebut KPU mengumumkan secara resmi hasil penetapan.

"Terukur dan prosesnya juga sampai ke Mahkamah Konstitusi, mengambil keputusan juga melegitimasi hasil pemilu yang secara resmi diumumkan oleh KPU," ujar Wahyu.

Prabowo sebelumnya menyebut ada pihak yang mengatakan dirinya akan memenangi Pilpres 2019, tapi yang dilantik adalah orang lain. Menanggapi hal itu, Wahyu mengatakan dirinya sulit menafsirkan perkataan yang dimaksud Prabowo.



"Saya sulit menafsirkan pernyataan Pak Prabowo, apakah itu pertanyaan humor politik ataukah pesan-pesan tertentu, saya tidak bisa menafsirkan itu," kata Wahyu.

Sebelumnya, Prabowo mengaku ada pihak yang mengatakan dirinya akan memenangi pilpres. Namun nantinya akan ada kecurangan untuk menggagalkan kemenangan itu.

"Ada yang mengatakan kepada saya, 'Pak Prabowo yang menang, ini sudah dibicarakan, yang menang nanti Prabowo. Tapi ada rencana yang dilantik jadi presiden orang lain,'" kata Prabowo saat berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/3).


Simak Juga 'Prabowo: Ada yang Bilang Saya Menang Pilpres, Yang Dilantik Orang Lain':

[Gambas:Video 20detik]


(dwia/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads