"Menurutku, KPU harus menertibkan perilaku Pak Prabowo, apalagi sebelumnya sudah pernah indikasi beliau tiba-tiba klaim menang, padahal kalah. Tampaknya seperti mau diulang lagi, sehingga menurut saya potensinya akan memicu kekacauan," kata anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari, kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).
Eva mengatakan pernyataan Prabowo berpotensi menimbulkan kekacauan. Apalagi, lanjut dia, jika hal itu ditelan mentah-mentah para pendukung paslon 02.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP itu pun mengatakan Prabowo tidak memahami penghitungan suara pilpres. Eva meminta Prabowo hati-hati mengeluarkan pernyataan yang bisa 'mengompori' para pendukung.
"Menurutku, Pak Prabowo tidak paham tentang bagaimana penghitungan dan penentuan pemenang. Walaupun KPU sudah menentukan bahwa yang akan dipakai sebagai sumber resmi adalah kalkulasi manual, artinya ya menunggu nanti hasil di lapangan. Ini kalau mau riset-riset, polling, kan masih menghitung peluang," ucap Eva.
"Di politik, itu semuanya bisa berubah. Jadi statement Pak Prabowo tidak patut karena ada klaim sepihak dan tampaknya sifatnya mengadu domba," imbuh dia.
Sebelumnya, Prabowo mengaku ada pihak yang mengatakan dirinya akan memenangi pilpres. Namun nantinya akan ada kecurangan untuk menggagalkan kemenangan itu.
"Ada yang mengatakan kepada saya, 'Pak Prabowo yang menang, ini sudah dibicarakan, yang menang nanti Prabowo. Tapi ada rencana yang dilantik jadi presiden orang lain,'" kata Prabowo saat berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/3).
Saksikan juga video 'Prabowo: Ada yang Bilang Saya Menang Pilpres, yang Dilantik Orang Lain':
(tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini