Ajang yang digelar Minggu (31/3/2019) ini, bakal melombakan 3 kategori, yakni 21 K (half marathon), 10 K, dan 5 K.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi mengatakan event sporttourism yang menjadi salah satu agenda Banyuwangi Festival 2019 ini juga dipastikan bakal semakin meriah karena rencananya dilepas langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Selain melepas para peserta marathon, Menteri Rini juga akan mengikuti lomba lari kategori 5 Km," ujar Wawan kepada detikcom, Jumat (29/3/2019).
Saat ini, tambah Wawan, tiket Mandiri Banyuwangi Half Marathon telah habis sejak 18 Maret lalu. Ajang ini sendiri melombakan tiga kategori. Yakni 21 K (half marathon), 10 K, dan 5 K. Untuk kategori 21 K merupakan kelas khusus bagi pelari maraton profesional sebanyak 100 orang. Sementara kategori 10 K dan 5 K dibuka untuk peserta umum masing-masing diikuti 400 dan 500 pelari.
"Peserta yang mendaftar ajang ini berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Surabaya Malang, Jember Jakarta hingga Bali. Rata-rata pendaftar berasal dari komunitas lari meski ada juga yang mendaftar secara perorangan," kata Wawan.
Ajang maraton ini sendiri menawarkan sensasi kompetisi lari yang berbeda. Start dan finish di Taman Blambangan, peserta diajak menyusuri kawasan perkotaan dan perdesaan Banyuwangi. Mereka akan melintasi jalan-jalan protokol perkotaan, areal persawahan, dan kawasan permukiman penduduk.
"Ini yang membedakan ajang ini dengan event serupa di daerah lain. Kalau biasanya ajang marathon hanya melewati jalan-jalan perkotaan, di sini juga kita suguhkan suasana perdesaan," katanya.
Selain itu, lanjut Wawan, event ini juga mengombinasikan olah raga dan budaya. Di sepanjang rute, peserta akan dimanjakan dengan beragam budaya dan kesenian daerah. Seperti tari gandrung, barong osing, kuntulan, dan barongsai.
"Jadi sudah kami siapkan 8 spot entertainment di sepanjang rute. Pasti menyenangkan, peserta bisa berekreasi saat berkompetisi," cetus Wawan.
Sementara itu ditambahkan race director Mandiri Half Marathon Pandu B. Buntaran para pelari dari tiap kategori akan memulai lomba dengan selisih waktu 15 menit. Meskipun sama-sama melalui jalur dalam kota namun dipastikan pelari di tiap kategori tidak akan saling bertemu.
"Kami menjaga kenyamanan pelari jangan sampai terjadi benturan antar pelari. Kita juga meminimalisir rute berbelok. Ini sangat disukai pelari untuk menjaga personal best nya," pungkas Pandu. (iwd/iwd)