"Sebenarnya erupsi Bromo hal biasa bagi kami. Guyuran abu vulkanik juga sangat baik untuk lahan pertanian, menjadi lebih subur," kata Teguh Wibowo, salah warga suku Tengger di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (29/3/2019).
Ketua Komunitas Bromo Lovers ini mengatakan selama erupsi sejak 19 Februari lalu, abu Bromo beberapa kali mengarah ke wilayah Pasuruan, diantaranya Kecamatan Tosari dan Puspo. Abu yang mengarah ke Pasuruan relatif tipis.
"Meski ada abu, pertanian normal. Kebetulan yang mengarah ke Pasuruan relatif tipis. Tapi warga tetap butuh masker," terangnya.
Sebagian besar masyarakat Tengger bekerja sebagai petani sayur mayur. Hamparan lahan pertanian selalu subur sepanjang tahun.
Masyarakatnya sejahtera dengan hasil bumi berupa aneka sayuran seperti kol, wortel, kentang hingga daun bawang.
"Memang kalau pas terkena abu, tanaman agak terganggu. Tapi kalau abu tipis, tak ada masalah kena hujan hilang. Bahkan nanti setelah erupsi reda, lahan semakin subur," ungkap anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Widia Gunawan.
Camat Tosari Abdul Ghoni mengatakan, abu vulkanik yang jatuh ke wilayahnya relatif tipis. Abu seketika bersih saat hujan turun. Menurut Ghoni, tanaman sayuran di wilayahnya tak terganggu dengan abu vulkanik.
"Semalam wilayah Tosari hujan merata. Sayur mayur yang kena abu vulkanik bersih kembali," terang Ghoni.
Bukan hanya abu yang menempel sayuran, abu yang menempel di atap-atap rumah warga juga bersih. "Hujan sekali sudah bersih abunya," tutur Ghoni.
Sampai hari ini, erupsi Bromo juga tak berdampak signifikan pada pariwisata. Ghoni menyebut, banyak wisatawan yang sengaja datang untuk melihat Gunung Bromo menyemburkan abu vulkanik.
"Tapi tetap tak diperbolehkan naik ke kawah. Ada petugas yang menjaga," tegasnya.
BPBD setempat juga sudah menyalurkan ribuan masker untuk warga. Meski abu tipis, warga tetap membutuhkan masker untuk melindungi pernafasan.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait penyakit akibat abu Bromo. Warga yang butuh masker tinggal ambil ke Puskesmas, persediaanga banyak," terang Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini