Dilihat detikcom, Jumat (29/3/2019), Jokowi dan Prabowo membawa visi-misi pertahanan dan keamanan untuk rakyat. Jokowi mengusung tema perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga. Sedangkan Prabowo mengedepankan penguatan sistem pertahanan dan keamanan nasional.
Berikut ini beda konsep pertahanan dan keamanan yang diusung Jokowi serta Prabowo dalam visi-misi mereka:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko Widodo (Jokowi)
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
Sebagai negara yang berdaulat, Negara wajib ikut serta dalam perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Melanjutkan Transformasi Sistem Pertahanan yang Modern dan TNI yang Profesional
Kita sudah mulai merintis jalan membangun pertahanan Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Pasifik untuk memperkokoh kedaulatan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara.
1. Membangun sistem pertahanan negara yang modern dan TNI yang profesional, dengan menggarisbawahi pentingnya anggaran pertahanan, adopsi dan inovasi teknologi alutsista, industri pertahanan, serta kesejahteraan prajurit.
2. Menyelenggarakan diplomasi pertahanan yang sejalan dengan pembangunan kekuatan pertahanan untuk melestarikan upaya pembangunan saling percaya (confidence building measures, CBMs) yang telah ada, sekaligus untuk mencegah terjadinya dilema keamanan (security dilemma) antara Indonesia dan negara-negara di dunia.
3. Menyelenggarakan reformasi anggaran pertahanan sesuai dengan rancangan pengembangan kekuatan pertahanan.
4. Menerapkan mekanisme pengadaan alutsista yang memperhatikan pendekatan daur hidup (life cycle cost).
5. Melanjutkan pengembangan industri pertahanan menuju kemandirian pemeliharaan, produksi, dan inovasi.
6. Mengembangkan sistem keamanan cyber dalam kerangka menunjang sistem pertahanan nasional secara keseluruhan.
7. Meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya melalui penyediaan gaji pokok yang lebih baik, fasilitas kesehatan, pendidikan, perumahan, serta program purnabakti prajurit.
Melanjutkan Reformasi Keamanan dan Intelijen yang Profesional dan Terpercaya Reformasi keamanan dan intelijen bertujuan memenuhi kewajiban agar Negara hadir melindungi dan memberi rasa aman bagi seluruh warga negara. Untuk itu, diperlukan langkah berikut ini:
1. Melanjutkan reformasi Polri demi meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri.
2. Memperkuat koordinasi intelijen negara dengan mengembangkan hubungan kelembagaan yang tegas dan terstruktur dengan garis tugas, kewenangan, dan pertanggungjawaban yang jelas.
3. Mengembangkan profesionalisme anggota Polri dan anggota intelijen yang modern dan andal dengan berbasis teknologi tinggi.
4. Menekan budaya koruptif dan tindakan yang berlebihan atau kekerasan eksesif yang berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.
5. Mengedepankan langkah-langkah pencegahan melalui proactive policing strategy dan tindakan humanis dalam menangani setiap permasalahan sosial yang timbul.
6. Meningkatkan kesejahteraan anggota Polri dan anggota intelijen.
7. Sinergi antara Kepolisian Republik Indonesia dengan TNI dan berbagai institusi di dalam pemerintahan.
8. Meningkatkan upaya terpadu untuk menanggulangi terorisme, mulai dari peningkatan pemahaman ideologi negara untuk mengurangi radikalisme, pengembangan sistem pendidikan, hingga penguatan sistem penegakan hukum untuk mengatasi tindakan terorisme.
Prabowo Subianto
Program Aksi: Penguatan Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional
Dalam menciptakan negara Indonesia yang nyaman bagi rakyatnya dan bersahabat bagi tetangganya, Prabowo-Sandi sadar bahwa diperlukan kepemimpinan yang efektif dan visioner. Apalagi perkembangan geopolitik yang sangat dinamis membuat Indonesia harus selalu menyiapkan diri dari berbagai ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Karena itu, Prabowo-Sandi akan mewujudkan keutuhan dan integritas wilayah Indonesia dengan memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional dalam satu kesatuan wilayah yang meliputi ruang darat, laut dan udara. Strateginya adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat konsep dan praktik wawasan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membangun kedaulatan maritim yang tangguh dan kuat
3. Meningkatkan jumlah anggaran pertahanan secara bertahap untuk memenuhi kekuatan optimal dan melakukan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata TNI
4. Mempercepat peningkatan kemampuan industri strategis nasional dalam memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata bagi TNI/Polri
5. Mencegah aksi terorisme dan radikalisme dengan mereformasi sektor keamanan, pembenahan regulasi keamanan, reorientasi pendidikan aparat penegak hukum dan melakukan kampanye sosial-kultural secara menyeluruh
6.Memperkuat sinergi antar-instrumen pertahanan dan keamanan dalam pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme
7. Memperkuat kehadiran TNI di daerah perbatasan dan pulau terluar
8. Melakukan sinergi pendekatan sejarah, budaya, kearifan lokal dan sosial ekonomi di daerah-daerah yang rawan konflik serta rentan isu separatisme
9. Meningkatkan konektivitas dan keamanan teknologi informasi telekomunikasi dari ancaman siber dengan memperkuat kapabilitas badan pertahanan siber
10. Melanjutkan program penguatan postur pertahanan dengan konsep optimum essential force dalam rangka meningkatkan efektivitas menjaga kedaulatan NKRI
11. Profesionalisme pengadaan, kemampuan transfer teknologi, profesionalisme prajurit dengan mendayagunakan sebesar mungkin kapasitas industri strategis dalam negeri.
12. Memastikan frekuensi publik dimanfaatkan sebagai akses informasi yang objektif dan kredibel untuk meningkatkan kesatuan antar-warga.
Simak Juga "Jokowi Vs Prabowo di Berbagai Survei":
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini