Cerita Anies tak memiliki pendamping di DKI bukan hanya sekali. Anies menegaskan lagi, dirinya kerepotan tanpa wagub ketika harus berbagi menghadiri undangan Pemprov sampai acara kenegaraan.
"Pekerjaan dalam artian pemerintahan tidak repot. Tapi kegiatan undangan itu yang repot, karena undangan tidak bisa diwakili. Misalnya ada rapat di level kementerian, maka kalau dulu bisa saya bisa wakil, sekarang kesulitan karena kalau yang datang bukan wakil, protokol nggak bisa," kata Anies setelah membuka Musrenbang di kantor Wali Kota, Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (28/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies 'jomblo' di DKI sejak 10 Agustus 2018. Sandiaga Uno mundur dari jabatan Wagub DKI untuk maju Pilpres 2019 sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Sejak saat itu, kursi DKI-2 masih kosong hingga saat ini. Progres posisi Wagub DKI belum terang dan masih dibahas di DPRD DKI.
Dua nama yang diusulkan menjadi Wagub DKI adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Keduanya akan dipilih melalui mekanisme voting di DPRD DKI.
Namun, sampai saat ini, voting di DPRD DKI belum berjalan mendekati Pilpres 2019. Padahal, dalam hal ini, Gerindra sebagai partai pengusung menargetkan Wagub DKI bisa diputuskan sebelum Maret 2019.
Sementara itu, proses di DPRD DKI Jakarta sendiri masih tahap membentuk panitia khusus (pansus) pemilihan cawagub DKI Jakarta. Pansus bertujuan membentuk tata tertib dan hal lain tentang pemilihan. Per Kamis (28/3), baru dua fraksi yang sudah mengirimkan perwakilan.
"Kita sudah bikin surat ke fraksi-fraksi sebagian fraksi sudah bikin jawaban ngusulin siapa-siapa anggota yang bergabung di pansus. Hanura sudah Ongen Sangaji, NasDem Pak Bestari," kata Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta M Yuliadi.
Anies berharap pembahasan di DPRD DKI soal Wagub DKI bisa lebih cepat dilakukan.
"Kita berharap pembahasan lebih cepat, sehingga pertanyaan di masyarakat terjawab dari sisi kegiatan sehari-hari," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini