Prabowo Kalah 18,1% di Survei CSIS, BPN Singgung Independensi Lembaga

Prabowo Kalah 18,1% di Survei CSIS, BPN Singgung Independensi Lembaga

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 18:08 WIB
Prabowo dan Sandiaga saat debat (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon menyinggung soal independensi saat dimintai tanggapan mengenai hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS). Berdasarkan survei CSIS elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah 18,1 persen dari Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya melihat dalam posisi survei-survei itu seharusnya menjadi indikator. Saya melihat bahwa banyak lembaga-lembaga (survei) tidak tepat dalam mempotret misalnya di Pilkada DKI, Jabar maupun Pilkada Jatim," kata Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fadli, ketidaktepatan itu merupakan bukti ada lembaga survei yang tidak independen. Lembaga survei tersebut, kata Fadli, menggunakan hasil surveinya untuk propaganda.

"Itu menurut saya menunjukkan bahwa lembaga survei apalagi lembaga survei yang tidak independen. Artinya mereka merupakan klien dari parpol atau dari paslon itu hanya menjadikan survei itu sebagai alat propaganda, sebagai alat kampanye," ujar Fadli.



Fadli mengapresiasi apabila ada lembaga survei yang menyatakan indenpenden. Namun, Waketum Gerindra itu menilai tetap harus ada pengawasan terhadap lembaga survei.

"Dan harusnya juga ada semacam pengawasan terhadap lembaga-lembaga survei ini supaya tidak menjadi bagian dari suatu kampanye terselubung," jelasnya.

Sebelumnya, hasil survei CSIS merekam pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan elektabilitas mencapai 51,4 persen. Adapun Prabowo-Sandiaga mendapat elektabilitas sebesar 33,3 persen. Sementara yang tidak menjawab ada 14,1 persen. Ada juga yang belum menentukan pilihan sebanyak 1,2 persen. (zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads