Penganiayaan itu berlangsung di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin milik Bahar di Bogor. Saat itu, Cahya dijemput oleh anak buah Bahar, habib Basith Iskandar dan habib Agil Yahya yang juga terdakwa. Cahya dijemput lantaran aksi mengaku-ngaku sebagai habib Bahar di Bali.
Sesampainya di ponpes tersebut, Cahya lantas diinterogasi di sebuah aula kecil oleh Bahar. Cahya ditanya perihal peristiwa di Bali yang dilakukan olehnya dan Aumam. Setelah interogasi itu, dia dibawa ke halaman belakang ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cahya mengaku tak mau berduel dengan Bahar. Saat itu, kata Cahya, hanya Bahar yang mengajaknya duel. Korban lainnya, Zaki pun belum sampai ke ponpes tersebut.
"Santri lain ada?" tanya ketua majelis hakim Edison Muhammad.
"Ada, cuma mevideokan saja," kata Cahya.
Lantaran tak mau diajak berduel, Bahar mulai menganiayanya. Cahya mengaku dipukul menggunakan dengkul kaki kanan Bahar ke arah dada.
"Dipukul dengan dengkul tiga kali ke bagian dada saya. Lalu rambut dijambak," kata Cahya.
"Habib Bahar atau kamu bilang apa saat itu?" ujar hakim.
"Enggak bilang apa-apa (habib Bahar). Kalau saya cuma minta maaf saja, habib Bahar terdiam," tutur Cahya.
![]() |
"Zaki diapakan?" ucap hakim.
"Ditanya peristiwa Bali," Cahya menjawab.
Lalu Bahar memerintahkan Zaki untuk naik ke lantai atas. Cahya mengaku tak tahu apa yang terjadi kepada Zaki. Dia hanya menunggu di lantai bawah.
"Zaki lalu turun lagi," kata Cahya.
"Apa yang kamu lihat?" hakim bertanya.
"Wajahnya berdarah-darah," ucap Cahya mengungkapkan.
Setelah dipertemukan, Cahya dan Zaki lantas diajak ke lagi ke belakang ponpes. Di sana, keduanya disuruh duel.
"Di belakang kita diadu," ujar Cahya.
"Siapa yang suruh?" kata hakim.
"Habib Bahar," ucap Cahya.
"Di situ disuruh berkelahi mungkin habib Bahar ingin tahu mana yang jujur. Habis itu enggak ada yang mengakui, katanya. Katanya, saya dan Zaki enggak mengakui peristiwa di Bali," tutur Cahya menambahkan.
"Kan sudah jelas tadi mengaku, apalagi? Kamu kan ngaku sebagai ustaz Bahar, iya. Kan sudah? Dilihat gayamu waktu itu juga. Apalagi maksud tujuannya?" ucap hakim.
"Kurang tahu," kata Cahya.
Zaki dan Cahya lantas berkelahi satu sama lain. Pukulan dialamatkan oleh masing-masing.
Hakim kembali bertanya, "kalian kan kawan, kenapa mau diadu? Apakah diancam?"
"Di situ diancam oleh Habib Bahar kalau tidak berkelahi kita yang berkelahi (Bahar dan para korban)," ujar Cahya.
Tonton video Korban Penganiayaan Habib Bahar Jadi Saksi, Massa Riuh:
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini