"Mudah-mudahan itu, survei yang mendekati kenyataan. Tapi kita tidak putus asa, tidak puas. Kita juga tidak terbuai oleh hasil survei. Jadi kita jadikan rujukan. kita akan terus berjuang," ucap Ma'ruf di Bantul, Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).
"Kalau bisa itu, jaraknya sampai 30 persenlah. Penginnya," imbuh Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita harapkan bahwa mereka sudah mulai bergeser ya. Menurut informasi sisa 14 persen sudah banyak yang menentukan pilihan dan mengarah ke 01," imbuh Ma'ruf.
Seperti diketahui, CSIS kembali mengadakan survei nasional pada 15 sampai 22 Maret 2019. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel sebanyak 1.960 responden dan margin of error sebesar lebih kurang 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia.
CSIS juga menyurvei tingkat kemantapan pemilih kepada dua pasangan calon. Hasilnya, pemilih Jokowi-Ma'ruf mengaku sangat mantap memilih Jokowi sebesar 84,4 persen, yang menjawab kemungkinan masih berubah ada 15,6 persen. Sedangkan pemilih Prabowo-Sandiaga mengaku mantap ada 81,3 persen dan yang menjawab kemungkinan berubah ada 18,7 persen.
"Tingkat kemantapan pilihan pemilih sudah cukup tinggi. Migrasi pemilih antar-calon diprediksi tidak akan banyak terjadi. Pada masing-masing calon, tingkat loyalitas memilih sudah di atas angkat 80 persen. Tingkat kemantapan pemilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 84,4 persen, sementara kemantapan pilihan Prabowo-Sandiaga sebesar 81,3 persen," ujar peneliti dari CSIS, Arya Fernandes, saat memaparkan hasil survei di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Saksikan juga video 'Jangan Hakimi Lembaga Survei Karena Beda Hasil':
Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini
(dhn/dhn)