Cerita Bupati Pangandaran Hidupkan Koperasi Hingga Punya Minimarket

Pangandaran - Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari di Kabupaten Pangandaran mencatatkan prestasi membanggakan. Selain menjadi wadah jual-beli komoditas perikanan, koperasi nelayan ini melebarkan sayap bisnisnya hingga punya restoran dan minimarket.

Keberhasilan koperasi ini tidak lepas dari sosok Jeje Wiradinata, tokoh daerah yang kini menjadi Bupati Pangandaran pertama. Kepada wartawan, Jeje mengisahkan perjalanan KUD Minasari.

Jeje bercerita, dirinya berani menceburkan diri menjadi ketua koperasi karena merasa prihatin melihat KUD Minasari yang hampir bangkrut. Sekitar tahun 2012, banyak nelayan mengeluh harga ikan anjlok karena tidak berfungsinya tempat pelelangan ikan.

"Hutang (koperasi) di mana-mana, timbangan saja tidak ada," ujar Jeje usai memimpin Rapat Anggota Tahunan di gedung KUD Minasari, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: 9 Penghuni Gubuk Bekas Kandang Kambing Belum Tersentuh Pemerintah

Berbekal bantuan dana aspirasi dari beberapa rekannya anggota DPRD Ciamis dan DPRD Jawa Barat, Jeje mendapat suntikan dana operasional Rp 150 juta. Dana itu, ia gunakan untuk membenahi manajemen dan menggiring kembali para nelayan menjual ikan ke tempat pelelangan ikan.

"Saya banyak dimusuhi bakul (pengepul) ikan, dibujuk-bujuk dapat komisi biar nelayan bisa bebas jual ikan ke mereka. Tapi saya tolak," katanya.

Setelah fokus membenahi manajemen, kondisi koperasi berangsur pulih. Usai menyelesaikan pembayaran utang, KUD Minasari mulai mencatatkan laba.

Tahun 2018, tercatat ada 704 orang anggota dengan nilai transaksi perikanan mencapai Rp 40 miliar. Dari jumlah tersebut, laba kotor koperasi menembus angka Rp 1,5 miliar dan sisa hasil usaha (SHU) mencapai Rp 500 juta.

Baca juga: Pria Bermobil Buang Bayi Cantik Dalam Kresek di Saung Bata Ciamis

Tak hanya mengandalkan jasa pelelangan ikan, KUD Minasari juga terus merintis sejumlah unit usaha. Beberapa di antaranya adalah toko oleh-oleh, restoran, gudang ikan, pabrik es, hingga terbaru minimarket yang akan mulai beroperasi per 1 April 2019.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, kata Jeje, tidak berarti KUD Minasari tanpa kelemahan. Jeje mengakui, dia terkadang menggunakan kewenangannya sebagai bupati untuk membantu kemajuan koperasi, seperti mempermudah perizinan pendirian minimarket.

Ia beralasan, apa yang ia lakukan merupakan bentuk pembelaan terhadap nelayan-nelayan kecil.

Setelah menjadi bupati, Jeje mengaku sempat beberapa kali meminta berhenti menjadi ketua koperasi. Tapi para nelayan, terus memaksanya tetap memimpin koperasi.

"Mungkin saya ini satu-satunya Bupati yang jadi ketua KUD. Seperti kurang kerjaan. Tapi, ya sudah, ini komitmen saya untuk membantu nelayan," ujar Jeje. (tro/tro)