Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menjelaskan, pemberian nama ini untuk identifikasi harimau yang ada di pusat rehalitasi harimau sumatera di Kabupaten Dharmasraya di Provinsi Sumbar. Sebelumnya ada 2 harimau juga yang telah diberi nama.
"Kita berinama Inung Rio. Karena sebelumnya dua harimau sumtera dari Riau juga ada di pusat rehabilitasi, yakni Bonita dan Atan Bintang," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada detikcom, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya bincang-bincang dengan Pak Dirjen KSDE Wiratno. Saya minta izin agar harimau yang kita selamatkan dari jeratan diberi nama. Nah beliau setuju, kalau diberi nama kecilnya, yakni Inung. Sedangkan Rio diambil dari kata Riau," kata Haryono.
Haryono menyebutkan, saat ini ada tiga ekor harimau sumatera berada di pusat rehabilitasi. Pertama harimau Bonita jenis betina yang menyerang dua warga hingga tewas di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Selanjutnya, harimau jantan diberi nama Atan Bintang yang kesasar masuk ke kawasan pasar di Kabupaten Inhil. Ketiga, harimau yang terjerat di Kabupaten Pelalawan yang kini diberi nama Inung Rio.
"Dari tiga harimau itu, dua berjenis kelamin jantan dan satu betina. Ini sengaja kita beri nama untuk identifikasi saja," kata Haryono.
Secara terpisah, Dirjen KSDE, Wiratno yang dihubungi detikcom, membenarkan pemberian nama itu merupakan nama kecilnya. Menurutnya, nama Inung diberikan kakak kandungnya semasa kecil di Jawa Timur. Walau nama kecil Inung, namun nama tersebut juga masih melekat.
"Ibu menteri (Menteri KLHK Siti Nurbaya) kalau manggil saya juga Inung," katanya.
Dia bersedia memberikan nama Inung untuk harimau tersebut, sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi harimau tersebut. Nama itu juga sebagai bentuk komitmen dalam upaya penyelamatan satwa langka di Riau. Menurut Wiratno, nama kecilnya Inung tidak memiliki arti spesifik. Hanya saja nama Inung katanya di kampungnya bisa dipakai untuk pria atau wanita.
"Saya setuju saja nama harimau itu pakai nama kecil saya. Saya sangat prihatin sekali atas kondisi harimau korban jeratan. Kita sangat emosi melihat masih adanya upaya orang untuk menjerat satwa," kata Wiratno.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini