Deklarasi digelar di Alun-alun Wonsobo, Jawa Tengah, Rabu (24/3/2019). Deklarasi itu dibacakan dalam acara hari lahir (Harlah) NU ke-96 dan haul akbar KH Raden Abdul Fatah di Alun-Alun Wonosobo.
"Kami warga Nahdlatul Ulama Kabupaten Wonosobo, menyatakan: satu, menolak segala upaya perusakan generasi bangsa dengan berita hoax, fitnah dan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan," ujar Wakil Ketua PCNU Wonosobo, Ambyah saat memimpin deklarasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menolak berita bohong dan fitnah, Ambyah juga mengajak masyarakat Wonosobo menciptakan situasi aman dan damai pada Pilpres 17 April mendatang.
"Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga situasi dan kondisi Wonosobo yang kondusif, aman dan damai dalam menghadapi Pemilihan Umum 2019," lanjutnya.
Pada saat deklarasi, tampak di atas panggung ada Ma'ruf Amin, Bupati Wonosobo Eko Purnomo, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Asrori, Katib Syuriah PBNU Miftah Faqih, Rais Syuriah (PCNU) Abdul Halim al Hafiz, Ketua PCNU Wonosobo Arifin Shiddiq, KH Nurul Hidayatullah, dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Ma'ruf Amin mengapresiasi deklarasi tersebut. Menurutnya, deklarasi antihoax penting disuarakan karena banyak fitnah yang menyerang pasangan calon Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Itu tadi ada deklarasi antihoax, sekarang banyak hoax, fitnah. Kalau Pak Jokowi dan saya menang Kementerian Agama dihapus, azan dilarang, kemudian zina dilegalkan, betul apa bohong? itu bohong," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf berharap warga Wonosobo tidak akan terpengaruh oleh fitnah dan berita bohong. Menurutnya, Warga Wobosobo bisa membedakan fitnah dan berita bohong.
"Insyaallah orang Wonosobo tidak bisa diprovokasi oleh hoax. Orang Wonosobo pada pintar, karena itu hoax, fitnah di Wonosobo tidak akan laku. Apalagi hari ini ada deklarasi antihoax," tuturnya.
Saksikan juga video 'Penyebar Hoax Bisa Dijerat UU Terorisme: Efektif atau Meneror?':
(idh/idh)