Kisah Pencarian Korban Tertimbun Longsor Gunung Kapur di Jember

Round-Up

Kisah Pencarian Korban Tertimbun Longsor Gunung Kapur di Jember

Suki Nurhalim - detikNews
Rabu, 27 Mar 2019 07:35 WIB
Tebing Gunung Kapur yang longsor di Jember/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Pencarian Sucipto yang awalnya akan dimulai dengan meledakkan tebing gunung gagal dilakukan. Untuk selanjutnya, pencarian akan melibatkan anjing pelacak milik Polda Jatim.

Selasa (26/3) pagi, proses pencarian hari kedua korban longsor Gunung Kapur di Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember dimulai. Sang korban yang bernama Sucipto, Warga Desa Loh Jejer, Kecamatan Wuluhan diduga tertimbun longsor sejak sehari sebelumnya.

Proses pencarian awalnya akan dilakukan dengan meledakkan tebing Gunung Kapur. Itu dilakukan karena diketahui masih ada retakan pada dinding tebing. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Nantinya akan kita ledakkan dinding-dinding tebing itu dengan bahan peledak. Karena kita temukan dari atas tebing ada retakan yang dikhawatirkan longsor jika kita langsung melakukan proses pencarian," ujar Dantim Basarnas Pencarian Korban, Prahista Dian Yudi Winata saat dikonfirmasi, Selasa (26/3).


Jika tebing sudah diledakkan, selanjutnya pencarian korban dilakukan dengan menggunakan alat berat. Sedangkan terkait bahan peledak yang akan digunakan, ada perusahaan yang menyatakan siap untuk menyediakan.

Namun hingga siang menjelang, Tim Basarnas bersama BPBD Jember dan SAR belum bisa meledakkan tebing tersebut. Itu karena bahan peledak yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.

"Karena ada kendala terkait bahan peledak, maka kita menunggu. Karena kesepakatan kemarin, hasil evaluasi adalah meledakkan tebing agar bisa melakukan proses evakuasi terhadap korban," imbuh Prahista.

Pada akhirnya peledakan tebing Gunung Kapur untuk mencari Sucipto tidak bisa direalisasikan. Tim dari Basarnas, BPBD, dan relawan SAR OPA Jember beserta pengelola CV Kartika Candra sepakat melakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat saja.

Enam sepeda motor yang tertimbun lonsor Gunung KapurEnam sepeda motor yang tertimbun lonsor Gunung Kapur Foto: Yakub Mulyono

"Alasan menggunakan back hoe tersebut karena jika menggunakan bahan peledak untuk meruntuhkan dinding tebing Gunung Kapur, proses pengadaan peledak butuh proses izin lama, dan butuh waktu," tambah Prahista.


Selain itu, para petugas gabungan juga memiliki pertimbangan lain. Menurut mereka, dari video saat runtuhnya dinding tebing menunjukkan posisi korban ke arah timur, dan tidak berada di tengah tumpukan batuan besar tersebut.

Proses pencarian dengan alat berat dimulai pukul 14.20 WIB. Operator mengendarai eskavator dan memindahkan satu per satu batu besar untuk mencari korban.

Pencarian di hari kedua terpaksa harus dihentikan meski Sucipto belum ditemukan. Sebab, sesuai SOP pencarian hanya dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Untuk pencarian di hari ketiga akan dimulai pukul 07.00 WIB. Petugas gabungan akan menggunakan anjing pelacak milik Polda Jatim.

Alih-alih mencari jasad Sucipto, petugas justru menemukan 6 bangkai motor yang sebelumnya diparkir di sekitar Gunung Kapur. "Pencarian hari ini masih belum ada hasil. Hanya mendapatkan 6 bangkai motor yang tertimpa reruntuhan longsor," lanjutnya.

Hingga saat ini Sucipto belum ditemukan. Petugas gabungan akan melanjutkan pencarian dengan mengandalkan bantuan anjing pelacak. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.