"Nggak ada, nggak ada lah. Nggak ada kayak gitu," kata Prasetio di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Kemarin, tarif MRT sebesar Rp 8.500 diputuskan dalam Rapimgab DPRD DKI yang dipimpin oleh Prasetio. Hari ini, Anies dan Prasetio bertemu, lalu keduanya sama-sama menandatangani daftar tarif MRT baru yang berdasarkan jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prasetio, sebenarnya tidak ada perbedaan dari keputusan hari ini dengan hasil rapimgab kemarin. Tarif Rp 8.500 yang diketok kemarin sebenarnya adalah rata-rata, namun penyampaiannya salah.
"Jadi sebetulnya sama bos. Kalau dari sini ini kan Rp 3.000 sampai ujung Rp 14 ribu. Gue ambil tengahnya itu kemarin karena kalau dibelah tengah sama saja Rp 8.500, sama. Penyampaiannya salah kemarin itu," ungkap politikus PDIP ini.
Kesepakatan antara Anies dan Prasetio ini dianggap sudah hasil akhir. Hasil ini tidak akan dibawa lagi ke rapat.
"Enggak, kan ada buat diskusi sedikit, mungkin ada menyatukan persepsi. Akhirnya alhamdulillah tadi ketemu," ucap Prasetio.
Sebelumnya, Anies pagi tadi berbicara soal penetapan tarif MRT oleh DPRD DKI. Anies berharap keputusan penetapan tarif MRT tidak dilatarbelakangi urusan pemilu.
"Karena itu harga yang ditentukan hari ini akan menentukan harga puluhan tahun ke depan. Sekali ditetapkan, maka dia akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang. Karena itu, jangan menentukan harga mikir 17 April (hari Pemilu 2019), jangan. Jangan menentukan harga mikir kepuasan hari ini," ujar Anies kepada wartawan di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya, Selasa (26/3).
Simak Juga 'Baru Diresmikan, MRT Disemuti Warga':
(imk/fjp)