"Karena itu harga yang ditentukan hari ini akan menentukan harga puluhan tahun ke depan. Sekali ditetapkan maka dia akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang. Karena itu jangan menentukan harga mikir 17 April (hari Pemilu 2019), jangan. Jangan menentukan harga mikir kepuasan hari ini," ujar Anies kepada wartawan di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya, Selasa (26/3/2019).
Anies mencontohkan tarif TransJakarta yang masih sama dari tahun 2004. Tarif tersebut dinilai tepat karena tidak banyak berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Bisa Berubah |
"Itu lah kenapa saya masih bicara dengan dewan karena ini bukan sekadar, bukan harga yang bisa diubah-ubah dalam waktu singkat. Contohnya kita punya Transjakarta, sampai hari ini harganya Rp 3.500 flat, betul kan?" kata Anies.
"Itu sudah dari tahun berapa? 2004, 2004 sampai sekarang, sudah 15 tahun tidak berubah, sementara kalau bicara biaya berubah enggak dari dulu? berubah," ujarnya.
Anies meminta DPRD memikirkan keputusan jangka panjang. Sehingga, tidak perlu berlatar belakang pemilu.
Baca juga: Fakta di Balik Tarif MRT Jakarta Rp 8.500 |
"Itu sebabnya putusan sekarang itu keputusan strategis jangka panjang. kebetulan diselenggarakannya 3 minggu sebelum pemilu, tapi jangan pengambilan keputusannya karena mau pemilu," katanya.
Anies mengaku akan bertemu dengan DPRD untuk membahas lagi soal tarif MRT Rp 8.500. Baginya, keputusan kemarin belum final.
"Kemarin memang dewan sudah bersidang dan kita terus membahasnya sampai nanti ditetapkan lewat kepgub karena penetapannya melalui Kepgub, sekarang masih fase pembahasan," tutur Anies.
Saksikan juga video 'Bawaslu Berharap, 17 April DPT Tidak Bermasalah':
(aik/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini