"Akan periksa dari orang dalamnya (pihak sekolah)," ujar Kapolsek Bekasi Utara Kompol Dedi Nurhadi, ketika dihubungi, Selasa (26/3/2019).
Dedi tidak menjelaskan lebih detil siapa saja yang akan diperiksa. Namun, polisi akan menyelidiki kembali keterangan korban yang juga Kepala Sekolah SDN Harapan Baru 3 Bekasi, Rita Yulia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kan ibu itu sempat rapat di PGRI. Lagi bawa uang kok rapat dulu," ujar Dedi.
Dedi mengaku belum mendapatkan titik terang dlaam kasus ini. Dia mengatakan pihaknya masih mendalami beberapa kemungkinan termasuk kemungkinan 'orang dalam' yang bermain.
"Belum ada perkembangan yang siginifikan memang, masih dalam penyelidikan. Kemungkinan-kemungkinan ada orang dalam, ya kita jajaki dulu," ujar Dedi.
Polisi belum mendapatkan identitas pelaku. Minimnya saksi dan tidak ada CCTV, menjadikan polisi kekurangan petunjuk.
"Belum (teridentifikasi). Orangnya kan (mencuri) di jalan. Saksi minim sekali. Jadi orang jalan begitu saja. Tidak ada cctv. Yang lihat Go-Jek (driver ojol) aja, cuma sampai sekarang nggak tahu ojeknya di mana," ujar Dedi.
Dana BOS di tas di dalam mobil Kepsek SDN Harapan Baru 3 Bekasi Rita Yulia, dicuri. Saat itu, Rita menepi ke tukang tambal ban di Jalan Muchtar Tabrani, Marga Mulya, Bekasi Utara, Senin (18/3) karena ban mobilnya gembos.
Rita turun dari mobil untuk mengecek ban mobilnya. Tak lama, seorang tukang ojek online berteriak dari kejauhan memberitahunya tas di dalam mobil dicuri.
Pencurian berlangsung tak kurang dari 1 menit. Selain dana BOS berjumlah Rp 111 juta, Rita juga kehilangan duit pribadi sebesar Rp 2 juta, KTP, SIM, STNK, dan kartu ATM.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini