Tim juga mengamati gunung kapur tempat korban Sucipto, Warga Desa Loh Jejer, Kecamatan Wuluhan, tertimbun.
"Karena ada kendala terkait bahan peledak, maka kita menunggu. Karena kesepakatan kemarin, hasil evaluasi adalah meledakkan tebing agar bisa melakukan proses evakuasi terhadap korban," kata Dantim Basarnas Pencarian Korban, Prahista Dian Yudi Winata saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/3/2019).
Untuk dilakukan pencarian dengan cara manual, kata Prahista, hal itu tidak mungkin dilakukan. "Hal itu juga disampaikan pihak perusahaan. Jadi kita masih menunggu," tambahnya.
Terkait penyebab dari musibah longsor gunung kapur itu, pihaknya mengaku karena faktor alam. "Murni faktor alam, jadi ada retakan di atas tebing, terkena hujan terus menerus, akhirnya terjadi longsor itu," ungkapnya.
Saat ini petugas hanya melakukan pengamatan di lokasi. Karena banyak warga yang berdatangan untuk melihat lokasi bencana tanah longsor tersebut.
"Kami saat ini melakukan pengamatan di lokasi TKM, dan mengimbau warga agar tidak mendekat ke lokasi," jelasnya.
Gunung kapur yang bersebelahan dengan pabrik semen Puger longsor, Senin (25/3) pukul 07.45 WIB. Sebelum longsor dan menimbun satu penambang, warga mendengar suara gemuruh. Warga pun sempat mengabadikan detik-detik sebelum longsor itu terjadi.
Selain menimbun satu warga bernama Sucipto, warga Desa Loh Jejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, dua penambang juga mengalami luka. Mereka dibawa ke rumah sakit atas nama Ucok (28) warga Palembang, tinggal di Perumahan Kecamatan Puger, dan Hasan (30) warga Desa Kasiyan, Kecamatan Puger.
Saksikan juga video 'Detik-detik Gunung Kapur di Jember Longsor Timbun Penambang':
(fat/fat)