Veteran dan Purnawirawan TNI Minta Warga Jaga Persatuan di Pemilu 2019

Veteran dan Purnawirawan TNI Minta Warga Jaga Persatuan di Pemilu 2019

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 25 Mar 2019 18:09 WIB
Konferensi pers Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) bersama Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Laut (PPAL), dan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Udara (PPAU). (Rolando/detikcom)
Jakarta - Sejumlah veteran dan purnawirawan TNI mengajak masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 dengan menjaga persatuan dan kesatuan. Meski berbeda pendapat, persatuan diminta tetap menjadi yang utama.

"Saya ingin menyerukan kita sekalian, marilah kita pelihara, kita jaga persatuan kita, sebagai bangsa, mungkin ada selisih pendapat, apalagi sekarang menghadapi pemilihan presiden, pemilihan legislatif," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Letjen TNI (Purn) Sayidiman S dalam konferensi pers di gedung PPAD, Jl Matraman, Jakarta Timur, Senin, (25/3/2019).


LVRI bersama Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Laut (PPAL), dan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Udara (PPAU) dalam konferensi pers itu. LVRI meminta masyarakat tidak menomorsatukan ambisi pribadi dalam pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Janganlah ambisi pribadi begitu berlebihan sehingga bersedia mengorbankan persatuan. Marilah ambisi pribadi yang memang penting bangsa ini tidak dapat maju tanpa ambisi, tapi hendaknya ambisi pribadi itu disubordinasikan, dinomorduakan pada persatuan dan kebersamaan," ucap Sayidiman.

Sementara Ketua Umum LVRI Letjen TNI (Purn) Rais Abin menilai era demokrasi dan reformasi sekarang memang penting. Namun yang lebih penting baginya adalah mereformasi persatuan dan kesatuan.

"Jadi kami ingin berpendapat tidak ada hal lain, demokrasi memang penting, tapi persatuan lebih penting. Reformasi penting, tapi yang lebih penting mereformasi persatuan dan kesatuan. Inilah yang ingin saya sampaikan," kata Rais.

Selain itu, menurut Rais, polarisasi di pemilu sudah cukup mengganggu pikiran. Menurutnya, polarisasi ini tidak dapat dihindari, harus dihadapi dengan tepat dan moral tinggi.

"Ya cukup mengganggu pikiran kami. Karena mau tidak mau, yang kami pikirkan adalah jangka lebih panjang, bukan jangka pendek. Mau ke mana negeri ini? Kalau ini tidak diselesaikan sekarang. Jadi saya lihat polarisasi ini memang tidak bisa dihindari, harus dihadapi dengan tepat dan kalau bisa dengan moral tinggi," imbuh Rais.


Dalam acara itu, turut hadir Ketua Dewan Pertimbangan PPAD Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono, Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, Ketua Umum PPAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, serta Ketua Umum FKPPI Ponco Sutoyo. (idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads