Sandiaga Ogah Tanggapi PSI yang Sebut Tak Tegas soal Poligami

Sandiaga Ogah Tanggapi PSI yang Sebut Tak Tegas soal Poligami

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 25 Mar 2019 18:15 WIB
Sandiaga saat kampanye. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - PSI menyebut Sandiaga Uno tidak tegas menolak poligami lantaran tidak menjawab gamblang soal lamaran seorang mahasiswi di Sleman. Apa kata Sandi?

"Hal-hal yang di luar ekonomi saya tidak akan memberikan perhatian khusus dalam 20 hari ke depan," kata Sandi di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/3/2019).


Dia ogah menanggapi pernyataan PSI. Sandi mengatakan akan berfokus berbicara tentang ekonomi. Sandi pun mengingatkan agar elite politik membangun narasi yang berdampak positif bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernyataan yang diucapkan oleh teman-teman dari partai pendukung Pak Presiden Jokowi saya tidak akan menanggapi," ujarnya.

"Saya akan fokus di bidang ekonomi, karena ekonomi yang diinginkan masyarakat. Jangan kita kacaukan dengan statement yang tidak ada hubungannya yang membaikkan keadaan masyarakat," imbuh Sandi.


Sebelumnya, seorang mahasiswi di Sleman, Vincentia Tiffani (20), mendadak mengajukan lamaran untuk jadi istri kedua Sandiaga Uno. Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai Sandi tak tegas soal poligami karena tidak memberi jawaban gamblang.

"Dengan tidak dijawabnya pertanyaan Mbak Tiffani, artinya Pak Sandi tidak punya ketegasan sikap soal poligami. Sebuah studi di American University of Sharjah menyimpulkan bahwa poligami membuat perempuan menderita akibat merasa terabaikan dan cemburu. Perempuan menjadi sering mengalami emosi negatif. Dari depresi, marah, dan mengamuk, bahkan berbuah penyakit," kata juru bicara PSI, Rian Ernest, saat dihubungi, Sabtu (23/3).



Saksikan juga video 'Saat Giring Ganesha Bikin Heboh Menentang Poligami':

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads