"Masih ada sleeping cell yang masih terus bergerak. Dan mereka terus dimonitor oleh Densus 88. Yang ditangkap di Lampung adalah seorang DPO. Yang bersangkutan, atas nama K, sudah diikuti sekian lama, paska penangkapan P (teroris Lampung RIN alias Putra Syuhada)," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menjelaskan K ditangkap di Lampung Utara pada Jumat, 22 Maret 2019. K sebelumnya merupakan anggota JAD Lampung pimpinan Ujang. Namun setelah Ujang ditangkap, K beralih ke kelompok Abu Hamzah.
"Keterlibatannya sebagai anggota JAD Lampung yang dipimpin Saudara Ujang, yang sudah ditangkap paska kejadian peledakan bom Surabaya," terang Dedi.
Dedi menerangkan K diketahui telah menjalani latihan militer atau idad di wilayah Lampung. Polisi menyita barang bukti berupa ponsel milik K yang berisi percakapannya dengan kelompok JAD.
"Dia secara aktif di dalam kelompok Lampung ini mengikuti kegiatan idad atau latihan militer, termasuk dengan P (RIN alias Putra Syuhada) yang sudah ditangkap. Barang buktinya Hp dan jaringan komunikasi dengan kelompoknya," ucap Dedi.
Terakhir, Dedi merangkum ada 10 terduga teroris yang berhasil diamankan terkait jaringan JAD Abu Hamzah (Sibolga - Tanjung Balai, Lampung, Klaten) sejak 10 Maret 2019.
Simak Juga "Polisi Ungkap Alasan Bom Diledakkan Komplotan Sibolga":
(aud/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini