"Dibentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran tahanan kabur," kata Kasubbag Humas Polresta Pasuruan AKP Endy Purwanto kepada detikcom, Senin (25/3/2019).
Kasubbag tak merinci berapa anggota tim khusus untuk mengejar para tahanan. Dia juga tidak membeberkan lokasi-lokasi yang dipetakan sebagai tempat persembunyian para tahanan setelah kabur.
"Itu tak bisa dijelaskan," imbuh Endy.
Sementara itu salah satu tahanan kabur merupakan pelaku pencurian dan kekerasan (Curas). "Ada satu tahanan yang merupakan residivis, pelaku curas. Namanya Syamsuri (52)," tambahnya.
Syamsuri merupakan warga Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Ia dibekuk saat Operasi Tumpas Narkoba 2019 beberapa waktu lalu. Selain Syamsuri, tiga tahanan lainnya yang kabur merupakan tersangka narkoba yang diamankan dalam operasi tersebut.
Sebelum ditangkap saat Operasi Tumpas Narkoba, Syamsuri belum lama keluar dari penjara.
"Identitas yang lain (tahanan yang kabur) belum bisa disampaikan," terang Endy.
Empat tahanan kabur setelah membobol teralis, Jumat (22/3) dini hari. Para tahanan yang kabur berada dalam satu sel. Kaburnya empat tahanan ini baru diketahui sekitar pukul 02.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para tahanan kabur memanfaatkan kelemahan teralis yang sudah berkarat di atas. Para tahanan diduga menendang teralis hingga bengkok.
Setelah cukup ruang, para tahanan kabur dengan berjalan melewati depan ruang intel lalu berbelok ke selatan melintasi depan ruang bagian operasional. Dari sana mereka terus ke selatan melintas di depan SPK sebelum melompati pagar.
Dini hari itu ruang tahanan seharusnya dijaga oleh dua anggota Sabhara. Namun salah satu anggota yang seharusnya berjaga tak hadir karena sakit. Sementara petugas lainnya hadir namun diduga lengah.
Saat para tahanan kabur, ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) dijaga dua anggota. Namun mereka juga tak menyadari ada empat tahanan kabur. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini