"Saya tanam pohon kelor sedikit di pinggir belakang rumah. Tapi hanya untuk konsumsi sendiri. Kadang ada yang pesan untuk disayur bening di warung saya," kata Murni kepada detikcom, Selasa (26/3/2019).
Daun kelor bisa diolah menjadi aneka masakan seperti ditumis, didadar dengan telur, dibikin bakwan hingga menjadi bolu. Namun pada umumnya masyarakat lebih suka mengolah daun kelor menjadi sayur bening yang disajikan dengan jagung muda.
Murni menambahkan, para pelanggan di warung makan miliknya kerap memesan daun kelor bukan semata-mata karena rasanya yang menggugah selera. Tapi karena mereka tahu ada banyak khasiat bagi kesehatan, di balik lembaran kecil daun kelor. Seperti mengobati stres dan mengatasi diabetes.
Hal senada diungkapkan Dewi Fitria (30) warga Pandaan, Pasuruan. Ibu satu anak itu mengaku saat membuat sayur bening daun kelor kadangkala memasukkan ikan tempe di dalamnya.
"Kalau sudah matang, diangkat dan dimasukkan ke sambal lalu dipenyet. Rasane pasti manteb. Apalagi kalau dimakan dengan nasi yang panas," tambah wanita lulusan UIN-SA ini.
Selain itu tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Moringa oleifera itu berkhasiat untuk mencegah datangnya berbagai penyakit. Seperti mencegah peradangan, kanker, penuaan dini dan bibir pecah-pecah.
Daun kelor mencuri perhatian setelah menjadi salah satu komoditas ekspor Jawa timur. Beberapa hari lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepaskan 12 ton daun kelor untuk diekspor ke Korea Selatan.
"Ada yang menarik menurut saya daun kelor. Daun kelor ini ternyata pangsa pasarnya di Korea Selatan," kata Khofifah usai melepas sejumlah produk ekspor di Kantor Terminal Peti kemas Surabaya (TPS), Kamis (21/3). (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini