Rombongan Panglima TNI dan Kapolri yang berangkat dari Jakarta dan transit di Makassar, tiba di Bandara Sentani pada pukul 11.15 Wita, Sabtu (2/3/2019). Di ruang transit VIP, mereka disambut Danrem 17/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar. Binsar memaparkan data-data korban dan kerusakan akibat banjir bandang serta langkah-langkah yang telah dan sedang dilakukan.
"Hingga saat ini dilaporkan 113 jiwa meninggal dan 94 jiwa hilang," kata Binsar di hadapan Panglima TNI dan Kapolri serta rombongan. Hadir juga di acara ini, Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Martuani, dan Bupati Jayapura Mathias Awaitouw.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Panglima TNI menyoroti penanganan korban luka dan yang masih hilang serta ketersediaan air bersih untuk pengungsi. "Jangan sampai ada penyakit lanjutan karena tak ada air bersih," kata Marsekal Hadi.
Sementara Kapolri fokus pada operasi dan korban luka. Polri mendukung penuh penanganan korban banjir. "Untuk korban, terutama korban luka, sekiranya tidak bisa ditangani di sini, lebih baik langsung dievakuasi (dirujuk)," kata Jenderal Tito.
Dari bandara, Panglima TNI dan Kapolri bergeser ke Markas Yonif RK 751/R Sentani yang berjarak 2 kilometer dari bandara. Di sini, Panglima TNI dan Kapolri memberi penghargaan kepada prajurit TNI dan Polri yang berjuang menyelamatkan korban banjir. Mereka di antaranya Letda Inf Febriansyah (menyelamatkan bayi), Serda M. Nur (menyelamatkan korban dengan bantuan oksigen), Kopda Bonafisius Lamadoken (menyelamatkan uang gereja), dan Lettu Shofa Amrin (menyeberangkan korban banjir), dan lain-lain.
Kemudian rombongan menuju Mako Lanud Silas Papare Sentani. Markas TNI AU ini ikut jadi korban banjir. Kerusakan terlihat di sejumlah titik.
![]() |
Lokasi terakhir yang dikunjungi Panglima TNI dan Kapolri adalah posko induk darurat dencana di kantor Pemkab Jayapura. Rombongan berinteraksi dengan anak-anak pengungsi dan berdialog dengan korban banjir. Juga memberikan bantuan secara simbolis.
"Saya sudah mengecek ke beberapa lokasi di sini, dan saya kira penanganan berjalan cukup baik," tegasnya.
Banjir bandang di Sentani terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2019. Berdasarkan data Korem per hari ini, tercatat 113 orang tewas, 107 luka berat, 108 luka ringan, dan 94 hilang. Total pengungsi berjumlah 15.670 orang atau 4.019 KK. (trw/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini