"Tidak ada korelasi antara penurunan elektabilitas dengan PSI. Hasil survei Kompas tidak menyatakan adanya korelasi demikian," kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).
"Jadi alasan ini kurang ilmiah dan basisnya asumsi. Elite parpol seharusnya berbasis data jangan asumsi, itu bahaya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tsamara, masing-masing parpol punya hak untuk menjelaskan platform partainya termasuk program partai politik. Selama Pileg 2019, parpol-parpol juga bebas diskusi soal program.
"Ini juga Pileg, di mana kita boleh saja mengajak diskusi terbuka tentang program partai kepada seluruh parpol yg ikut kontestasi Pileg," ujar Tsamara.
Survei Litbang Kompas yang dimaksud Tsamara adalah survei terkait elektabilitas partai politik yang dirilis pada Kamis (21/3) kemarin. Selain elektabilitas parpol, survei itu juga menampilkan resistensi terhadap partai politik. Berikut hasilnya:
PKB: 1,5%
Gerindra: 5,9%
PDIP: 13%
Golkar: 2%
NasDem: 1,2%
Garuda: 0,9%
Berkarya: 1,3%
PKS: 3,2%
Perindo: 1,9%
PPP: 0,5%
PSI: 5,6%
PAN: 1%
Hanura: 0,8%
Demokrat: 0,8%
PBB: 0,4%
PKPI: 1,9%
Saksikan juga video 'Elektabilitas Jokowi-Prabowo Semakin Menipis?':
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini