"Namanya temen-temen, anak-anak buah yang share jadi dicandain. Nggak suka kali dia, baper, mengundurkan diri. Saya salahnya di mana coba. Orang dia sendiri," kata Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi Merry Puspitasari saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (21/3/2019).
Merry menjelaskan dirinya tidak ada menekan Lita karena berbeda pilihan di Pilpres 2019. Dia menyebut obrolannya dan rekan-rekan di PT Pelopor Pratama Lancar Abadi terhadap Lita hanya sebatas candaan. Namun dia tidak menyangka Lita menjadi baper alias terbawa perasaan karena candaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayak temen saya (bilang), 'Kalau orang waras pasti milih 01,' 'Saya berarti orang gila dong, Pak, kalau begitu.' Kan itu bahasa saja. Cuma baper ini anak," sebutnya.
Merry menegaskan sama sekali tidak memecat Lita. "Ya nggak tahu saya kalau dia mengaku-ngaku begitu (dipecat). Diajak ngomong baik sama saya emosian, merasa dikucilkan. Jadi serba salah kan. Dia tuh kerja nggak bener, Pak. Kok jadi dibawa-bawa ke 01 sih jadinya," ujarnya.
"Nggak ada pemecatan. Kalau ada pemecatan, pasti ada surat. Bu Lita ada surat nggak diterima sama dia? Orang dia keluar, keluar sendiri. Tahu-tahu ada berita, saya jadi bingung," sambung Merry mempertanyakan.
Menurut Merry, yang benar adalah Lita mengundurkan diri dari perusahaan. Menurutnya, Lita datang kepadanya menyampaikan pengunduran diri. Lita juga berpamitan kepada rekan-rekan kerjanya yang lain.
"Ya namanya juga kita bercandaan. Jangankan gitu, saya juga di arisan dicandain gitu gimana, biasa aja. Dianya aja baper kali. Yang pasti gini, kalau secara aturan kalau memang bener itu pasti kantor ngeluarin surat. Surat PHK kek, pemberhentian, pasti kan ada. Mana suratnya?" jelas Merry.
Lita siang tadi didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo) mengadu ke Kemenaker. Lita mengatakan pemecatannya dilakukan pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres Joko Widodo (Jokowi) di Sentul, Bogor.
"Hari Minggu tanggal 24 Februari, saya mengunjungi di acaranya Bapak Jokowi, dalam perjalanan itu saya sudah mulai di-bully," ujar Nurullita.
Lita mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu. Tindakan itu, kata Nurullita, menjadi bahan olok-olok rekan kerjanya di grup WhatsApp.
Keesokan harinya, Nurullita mengaku langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Jokowi.
"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi, tapi kamu mencari makan di sini, malu dong,' itu kalimat terakhir dia (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya. (hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini