"Kalau saya baca (laporannya) sekilas, dia sudah terima pesangonnya. Kalau sudah terima pesangonnya, kompensasinya, berarti sudah terima PHK-nya," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Secara Bipartit Direktorat PPHI Kemenaker Ferry Saragih saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (21/3/2019).
Meskipun demikian, Ferry memastikan pihaknya akan menganalisis laporan Nurullita. Untuk tindak lanjutnya, sebut Ferry, bisa berupa pemanggilan pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry menjelaskan, dalam kasus ini, pihaknya tidak akan masuk ke ranah politik, seperti yang disampaikan Nurullita. Dia menekankan kewenangan Kemenaker adalah memastikan hak-hak Nurullita dipenuhi pihak perusahaan.
"Kalau seandainya ada alasan apa pun yang dianggap tidak benar, terus apa lagi yang diminta? Kan kita bingung juga. Goal-nya? Kan pesangonnya diterima. Kalau kita larinya ke situ. Meskipun dari alasannya apa, mungkin di-PHK sepihak tanpa ada kesalahan, di-PHK sepihak karena ada kesalahan, nah itu kan kita melihatnya dari sisi kompensasinya," papar Ferry.
Sebelumnya, Nurullita mengaku dipecat pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres Joko Widodo di Sentul, Bogor, dan mengaku sudah di-bully dalam perjalanan menuju acara. Dia juga mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu. Namun, menurut dia, itu malah jadi bahan olok-olok rekan kerjanya di grup WhatsApp.
Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo. Nurullita, didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo), lantas mengadukan kasus ini ke Kemenaker.
"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong,' itu kalimat terakhir dia (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya.
Sementara itu, pihak perusahaan membantah memecat Nurullita karena berbeda pilihan di Pilpres 2019. Dia menegaskan perusahaan sama sekali tidak mengeluarkan surat pemutusan hubungan kerja.
"Nggak ada pemecatan, orang dia yang keluar sendiri," kata Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi Merry Puspitasari saat dihubungi detikcom, Kamis (21/3). (zak/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini