"Malam denger orang motong kayu, kira-kira jam 3 lebih, memang ada orang nebang kayu," kata warga RT 5 RW 3, Mahmud Alwi (54) kepada detikcom.
Setelah itu dirinya keluar untuk memastikan siapa yang tengah memotong kayu ditengah pagi buta itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa orang yang menebang pohon dan dimulai pada pukul berapa. Namun dia sempat mendengar ada suara orang berbicara di kebun milik santri tersebut.
"Mulainya tidak tahu jam berapa. Berapa orang, cuma dengar ada orang bicara, kata-katanya kurang jelas cuma ada suara orang, kayak orang ngobrol," ucapnya.
Selain Mahmud Alwi, salah satu pengurus pondok pesantren Miftahul Fallah, Agus Salim (29) juga kaget saat melihat kebun yang ditanami pohon durian, jati dan sengon rusak pada pagi harinya.
"Saat antar anak lewat sini, pukul 06.30 WIB. Pagi-pagi saya lihat, pohon ditebang semua, lalu saya nemuin Abah, katanya Abah (pemilik pondok) tidak melakukan ini," ujarnya.
Dia menjelaskan jika di lokasi tersebut terdapat puluhan pohon yang ditanam santri pondok.
"Di sana pohon yang di tebang ada 20 pohon jati, 5 pohon abaisia, 3 pohon durian yang disayat, dan satu pohon durian yang dipotong. Itu tanaman yang saya tanam bersama santri santri, untuk agro," jelasnya. (arb/sip)