Cerita Warga Dengar Puluhan Pohon Milik Ponpes di Banyumas Ditebang OTK

Masjid Diacak-acak Orang Misterius

Cerita Warga Dengar Puluhan Pohon Milik Ponpes di Banyumas Ditebang OTK

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 21 Mar 2019 15:00 WIB
Lokasi pepohonan yang ditanam santri di Banyumas ditebangi orang tak dikenal. Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Orang tidak dikenal melakukan tindakan yang meresahkan dengan menebang pohon milik santri pondok pesantren Miftahul Fallah Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas. Warga sempat mendengar suara orang tengah menebang pohon pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Malam denger orang motong kayu, kira-kira jam 3 lebih, memang ada orang nebang kayu," kata warga RT 5 RW 3, Mahmud Alwi (54) kepada detikcom.

Setelah itu dirinya keluar untuk memastikan siapa yang tengah memotong kayu ditengah pagi buta itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya keluar, bangun setelah dengar orang nebang kayu, terus ambil senter. Tapi di sana gelap, saya langsung pulang lagi karena takut," ujarnya.

Dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa orang yang menebang pohon dan dimulai pada pukul berapa. Namun dia sempat mendengar ada suara orang berbicara di kebun milik santri tersebut.


"Mulainya tidak tahu jam berapa. Berapa orang, cuma dengar ada orang bicara, kata-katanya kurang jelas cuma ada suara orang, kayak orang ngobrol," ucapnya.

Selain Mahmud Alwi, salah satu pengurus pondok pesantren Miftahul Fallah, Agus Salim (29) juga kaget saat melihat kebun yang ditanami pohon durian, jati dan sengon rusak pada pagi harinya.


"Saat antar anak lewat sini, pukul 06.30 WIB. Pagi-pagi saya lihat, pohon ditebang semua, lalu saya nemuin Abah, katanya Abah (pemilik pondok) tidak melakukan ini," ujarnya.

Dia menjelaskan jika di lokasi tersebut terdapat puluhan pohon yang ditanam santri pondok.

"Di sana pohon yang di tebang ada 20 pohon jati, 5 pohon abaisia, 3 pohon durian yang disayat, dan satu pohon durian yang dipotong. Itu tanaman yang saya tanam bersama santri santri, untuk agro," jelasnya. (arb/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads