"Jadinya besok. Hari ini ada Paripurna, jadwalnya padat," kata Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir, melalui pesan singkat, Kamis (21/3/2019).
Pada rapat itu, Komisi I akan memanggil Sekda Jabar Iwa Karniwa, Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Jabar, Biro Organisasi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah. Rapat itu digelar untuk mencari tahu soal regulasi hingga masalah lainnya mengenai keberadaan TAP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, sejak TAP dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat Komisi I belum mengetahui secara rinci soal fungsi dan tugas dari tim tersebut. Selain itu Komisi I juga ingin mencari tahu dasar hukum pembentukan tim khusus tersebut.
Apalagi TAP yang dibentuk dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 060.1/Kep.1244-Org/2018 yang dikeluarkan pada 27 November 2018 menuai polemik di masyarakat.
Tim yang diketuai Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad itu diketahui diiis oleh beberapa orang dekat Emil sapaan akrab Ridwan Kamil. Seperti eks timses, Arfi Rafnialdi yang mendapat tugas sebagai Ketua Harian TAP Jabar. Kemudian ada juga nama Sri Pujiyanti yang menjadi Wakil Sekretaris dan Lia Endiani dipercaya Ketua Tim Media Tim Kampanye. Keduanya kini berada dalam Dewan Eksekutif TAP Jabar.
"Ada eks timses (tim sukses), jangan terlalu apriori. Timses itu kan yang dipercaya oleh saya. Selama baik, tidak melanggar aturan, eksploitasi kedekatan saya kira wajar-wajar saja," kata Ridwan Kamil, belum lama ini.
Tidak hanya ada eks timses, TAP Jabar juga dihuni beberapa keluarga besar Emil. Misalnya sang adik Elpi Nazmuzzaman. Selain adik, ada juga sepupu Emil, Wildan Nurul Padjar dalam Dewan Eksekutif TAP Jabar.Sri Pujiyanti yang merupakan eks timses sekaligus anggota TAP Jabar. (Ralat Sri Pujiyanti bukan keponakan Ridwan Kamil. Sebelumnya tertulis di berita dia keponakan Emil-red).
Keberadaan mereka mendapat sorotan dari sejumlah fraksi di DPRD Jabar. Keberadaan mereka khawatir menimbulkan konflik kepentingan yang bisa mengganggu jalannya pemerintahan.
"Kan namanya keluarga pasti pengen keluarganya, kasarnya sohor lah. Kalau dalam Sunda maupun Jawa ada istilah biar tekor asal ke sohor. Ini repot urusannya kalau sudah seperti itu," kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Daddy Rohanady saat dihubungi, Rabu (13/3/2019). (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini