Banjir Jebol Tanggul, Puluhan Rumah di Kediri Terendam

Kediri - Hujan deras yang mengguyur Kediri mengakibatkan tanggul sungai jebol. Akibatnya puluhan rumah di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri terendam banjir.

Banjir yang merendam rumah di Kecamatan Papar terjadi di Dusun Tawangrejo dan Bulurejo. Banjir merendam dengan ketinggian air yang bervariasi.

Dusun Tawangrejo mempunyai jumlah KK 265 dengan 4 RT dan 1 RW, Dusun Bulurejo jumlah KK 203 dengan 4 RT dan 1 RW. Untuk Dusun Bulurejo rumah yang terdampak langsung dan air masuk ke rumah warga ada 50 rumah. Berdasar pantauan detikcom hingga pagi ini air belum surut.

Tanggul yang jebol terjadi di Dusun Tlanak, Desa Ngampel sepanjang 5 Meter, dengan tinggi 1 Meter dari sungai sekunder Mejono Bangi. Sementara tanggul jebol di sungai sekunder mojolegi sepanjang 15 Meter.

Tinggi air pun bervariatif, Dusun Tawangrejo ujung sebelah timur antara 20 cm, dan 40 cm pada ujung sebelah barat. Tinggi air di Dusun Bulurejo ujung sebelah timur 20 cm, pada ujung sebelah barat mencapai 80 cm.

Baca juga: Hujan dan Puting Beliung, Atap Sejumlah Rumah di Kediri Beterbangan

Puluhan rumah terendam banjir (Foto: Andhika Dwi Saputra)

Baca juga: Cegah Banjir dan Longsor di Lereng Wilis, Pemkab Kediri Tanam Bambu

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan BPBD Kabupaten Kediri melakukan observasi di lapangan. Sehingga pada dini hari tadi 14 orang telah dievakuasi yang terdiri dari 5 KK ke lokasi yang lebih aman yakni di kantor kelurahan.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha mengaku saat ini pihaknya tengah mengupayakan langkah penanganan kebutuhan warga yang terdampak banjir, mulai dari kebutuhan makanan hingga kelengkapan pakaian dan kebutuhan hidup sehari hari.

"Ada Dua hal yang menjadi perhatian kami, 1 adalah penanganan warga terdampak banjir dan yang kedua adalah penanganan tanggul yang jebol, begitu air sudah surut kami akan langsung melakukan perbaikan terhadap tanggul yang rusak," jelas Randy kepada detikcom, Kamis (21/3/2019).

Sementara itu tim BPBD Kabupaten Kediri mendirikan posko di salah satu rumah warga yang tidak terdampak. Namun lokasinya berdekatan dengan lokasi banjir agar dapat cepat melakukan pengawasan dan tindakan jika diperlukan. (Andhika Dwi/iwd)