Alasannya, kalau pendidikan yang ditanggung pemerintah terus berkutat pada pendidikan dasar 9 tahun, maka generasi muda Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibanding negara lain.
"Kita membutuhkan generasi muda yang dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi, 12-15 tahun, agar bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pokoknya harus meningkat, jangan hanya pendidikan dasar 9 tahun. Sekalipun, UU memberikan amanat kepada pemerintah untuk menanggung pendidikan dasar 9 tahun," kata Mahyudin dalam keterangannya, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Mahyudin juga menyayangkan adanya praktik jual beli jabatan, seperti tuduhan yang dialamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepada mantan Ketua PPP Romahurmuzy. Menurut Mahyudin, praktek jual beli jabatan menyebabkan Indonesia mengalami kerusakan parah. Karena praktek tersebut menyebabkan orang yang tidak bertanggungjawab memegang jabatan yang tidak seharusnya.
"Kita butuh orang yang the right man on the right place. Sedang jual beli Jabatan malah memberi jalan orang yang tidak kredibel menempati posisi strategis. Inilah praktek yang menyebabkan Indonesia rusak," kata Mahyudin lagi.
Karena itu, Mahyudin berharap KPK bisa menangani kasus dugaan jual beli jabatan itu secara maksimal. Sehingga mampu membuka praktik jual beli jabatan yang pernah terjadi. Agar, ke depannya jabatan-jabatan pemerintah dari pusat hingga daerah hanya diisi orang-orang berkualitas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini